Nasional

Kemenag Luncurkan Program MADADA, Masjid Bisa Dapat Bantuan hingga Rp100 Juta

Rabu, 9 Juli 2025 | 20:00 WIB

Kemenag Luncurkan Program MADADA, Masjid Bisa Dapat Bantuan hingga Rp100 Juta

Sarasehan Kemasjidan dan Lokakarya Nasional Badan Kesejahteraan Masjid 2025

Semarang, NU Online Jateng 

Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan program Masjid Berdaya Berdampak (MADADA) sebagai upaya memperkuat peran masjid dalam bidang sosial dan pemberdayaan ekonomi umat. Melalui program ini, Kemenag menyiapkan skema bantuan hingga Rp100 juta untuk masjid yang siap secara kelembagaan.

 

Hal itu disampaikan Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Arsad Hidayat, dalam Sarasehan Kemasjidan dan Lokakarya Nasional Badan Kesejahteraan Masjid (Saraloka BKM) 2025 yang digelar di Jakarta.

 

“Bantuan ini bukan sekadar untuk fisik masjid, tetapi juga mendukung pengembangan unit usaha, pemberdayaan jemaah, dan penguatan kelembagaan,” terang Arsad, dikutip NU Online Jateng, Rabu (9/7/2025).

 

Ia menjelaskan, bantuan yang ditawarkan bervariasi, mulai dari rehabilitasi musala senilai Rp5 juta, pembangunan musala ramah Rp15 juta, hingga bantuan operasional masjid berdampak sebesar Rp80–100 juta. Proses verifikasi dilakukan melalui Sistem Informasi Masjid (SIMAS).

 

Arsad menegaskan, MADADA bukan program seremonial semata, melainkan gerakan perubahan agar masjid menjadi pusat pembinaan, pendidikan, layanan sosial, dan ekonomi umat.

 

Kemenag juga mendorong pengelolaan wakaf uang secara profesional melalui skema Dana Abadi Masjid Wakaf Uang (DAM-WU). Hasil investasi DAM-WU akan dimanfaatkan untuk program-program pemberdayaan, seperti beasiswa anak takmir, santunan duafa, modal usaha bergulir, hingga renovasi masjid.

 

Untuk mendukung keberhasilan MADADA, Kemenag tengah menyiapkan pelatihan terpadu bagi takmir agar memiliki kompetensi di bidang manajemen, kewirausahaan, dan pengelolaan zakat, infak, sedekah, serta wakaf (ZISWAF).

 

Tak hanya itu, aset idle atau lahan kosong di sekitar masjid juga didorong untuk dioptimalkan, misalnya menjadi kebun sayur, taman baca, koperasi, atau unit usaha mikro.

 

“Masjid kita tersebar di seluruh pelosok negeri. Kalau potensi ini diberdayakan, kita bukan hanya memakmurkan masjid, tapi juga memakmurkan umat,” pungkas Arsad.

 

Saraloka BKM 2025 yang merupakan bagian dari rangkaian Peaceful Muharam dibuka oleh Wakil Menteri Agama Romo R Muhammad Syafi’i. Kegiatan ini diikuti 300 peserta luring dan ratusan peserta daring dari seluruh Indonesia.