• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 6 Mei 2024

Regional

Gus Dur Sosok Pejuang Toleransi Antarumat Beragama

Gus Dur Sosok Pejuang Toleransi Antarumat Beragama
Gus Dur dikenal sebagai tokoh perekat antarumat beragama
Gus Dur dikenal sebagai tokoh perekat antarumat beragama

Sukoharjo, NU Online Jateng

KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dikenal oleh banyak kalangan sebagai salah satu sosok yang gigih dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan, selain itu juga menjadi tokoh perekat antarumat beragama. Hal tersebut ternyata juga menjadi opini mayoritas dari jemaat GKI Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, ketika mereka ditanya mengenai Gus Dur.

 

“Sebelum ke sini saya telah membuat sebuah kuesioner, tentang siapa tokoh Gus Dur di mata jemaat dan mayoritas dari responden menjawab bahwa Gus Dur merupakan tokoh toleransi antar-agama, itu sampai 24 persen, paling tinggi,” terang Pendeta GKI Kartasura Ayub Sekti, saat menjadi narasumber diskusi bertajuk ‘Menekuni Prinsip dan Meneladani Perilaku Gus Dur’, di Kartasura, Sukoharjo, belum lama ini (27/12).

 

Kemudian setelah itu ada Gus Dur sebagai Presiden Indonesia, kiai, bapak bangsa, pendiri NU, dan yang paling menarik Gus Dur sebagai presiden yang menaikan gaji PNS.“Kebanyakan jemaat memotret Gus Dur sebagai tokoh toleransi antarumat beragama,” ungkap Ayub.

 

Dalam kegiatan yang diselenggarakan PMII Rayon Abdurrahman Wahid Cabang Sukoharjo dan Gusdurian Solo itu, narasumber lainnya Ketua MUI Sukoharjo KH Abdullah Faishol mengungkapkan sosok Gus Dur sebagai sosok ulama yang tak segan untuk melontarkan kritik kepada penguasa, namun dengan cara yang elegan.

 

“Sejak kecil beliau sudah mulai membaca buku-buku pemikiran dan mendapatkan ijin dari Kiai Ali Maksum saat beliau masih sorogan di Krapyak, jadi tidak heran beliau memiliki kritikal teori yang sangat luar biasa sejak usia remaja,” ungkap Rais PCNU Sukoharjo itu.


Lebih lanjut dipaparkan Kiai Faishol, selain sosok Kiai Ali Maksum yang memiliki pengaruh besar terhadap perjalanan hidup dan pemikiran Gus Dur, ada pula Kiai Mutamakin Pati yang menjadi panutan Gus Dur dalam berdakwah.


“Cara Mbah Mutamakin dalam melakukan perlawanan kepada penguasa melalui proses budaya, yang kemudian diadopsi oleh Gus Dur. Contohnya ketika Mbah Mutamakin menyindir penguasa menggunakan tembang Gundul-gundul Pacul. Dengan cara tersebut aspirasi bisa tetap tersampaikan tanpa menyinggung pihak yang disindir,” imbuh Kiai Faishol.

 

Cara ini pula yang kemudian dilakukan Gus Dur ketika aktif dalam forum demokrasi dan memimpin Nahdlatul Ulama (NU) di tengah situasi represi yang dilakukan oleh penguasa Orde Baru.

 


Kontributor: Arindya
Editor: Ajie Najmuddin


Regional Terbaru