Taushiyah

Keutamaan Bulan Rajab Selain Isra’ Mi’raj Menurut Mbah Maimoen

Jumat, 17 Januari 2025 | 13:00 WIB

Keutamaan Bulan Rajab Selain Isra’ Mi’raj Menurut Mbah Maimoen

Almaghfurlah KH Maimoen Zubair (Foto: NU Online)

Rembang, NU Online Jateng

KH Maimoen Zubair, dalam salah satu ceramahnya, menjelaskan keistimewaan bulan Rajab yang tidak hanya dikenal sebagai bulan Isra’ Mi’raj, tetapi juga memiliki keutamaan lain yang mendalam. Beliau menegaskan bahwa bulan Rajab adalah saksi peristiwa besar dalam sejarah Islam.


"Tidak ada hari yang mulia dibuat sejarah oleh Nabi Muhammad kecuali hari Rajab," ujar Mbah Maimoen dalam ceramahnya yang dikutip dari Youtube ppalanwarsarang pada Rabu (16/1/2024)


Menurutnya, kemuliaan bulan Rajab tidak hanya terletak pada peristiwa Isra’ Mi’raj, tetapi juga karena bulan ini menjadi saat diciptakannya Nur Nabi Muhammad saw.


"Iki muliane Rajab ora mok kerana Isra’ Mi’raj. Namun, bulan Rajab pancen bulan seng mulia. Gene kok mulia? Kawitan Allah gawe Nur e Kanjeng Nabi. Jadi, saiki mulakne Rajab mulia. Ing wulan paling mulio niki Allah ugo ngisra’ mi’rajno junjungan kita Nabi Muhammad saw, niki asale wulan seng paling mulio niku wulan Rajab," tuturnya.


Mbah Maimoen juga menekankan kesunahan berpuasa pada tanggal 1 hingga 10 Rajab. Beliau menyarankan agar umat Islam melaksanakan puasa meskipun hanya sehari jika tidak mampu berpuasa selama sepuluh hari.


"Sunahe sepuluh dinten, niki guru-guru kulo lakone. Nek gaiso, sedino lah, antarane tanggal siji sampe sepuluh," imbuhnya.


Lebih lanjut, puasa di bulan Rajab tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah swt tetapi juga membawa syafaat dari Nabi Muhammad saw. Bahkan, Allah swt menjanjikan surga bagi mereka yang berpuasa di bulan Rajab.

"Seng sopo wonge gelem poso Rajab sedino wae, dijanji mlebu suwargo, saking mulyane wulan Rajab," ungkapnya.


Kiai Maimoen Zubair juga mengingatkan pentingnya memperbanyak dzikir kepada Allah swt. Ia menegaskan bahwa dzikir, terutama kalimat La ilaha illallah, adalah inti ajaran Islam sekaligus kunci kebahagiaan dunia dan akhirat.


"Dzikir o menyang Gusti Allah, La ilaha illallah, niat demen maring wong kang ahli dzikir, ping telu cukup," pungkasnya.