Ahmad Niam Syukri
Penulis
Memasuki hari keenam Syawal, tampak di pinggiran jalan para penjaja janur dan ketupat kosong menawarkan dagangannya. Lebaran kali ini memang agak berbeda dengan biasanya, pedagang yang dulunya menjamur, kini hanya terlihat beberapa orang pedagang yang bertandang di pinggir jalan, itupun hanya membawa beberapa untai janur dan rentengan ketupat kosong yang tidak banyak jumlahnya.
Dari penuturan mereka, sepinya orang membeli janur atau ketupat kosong bukan karena memudarnya tradisi, tapi mungkin pandemi Covid-19 yang berdampak pada melemahnya daya beli merupakan salah satu faktor yang mendasari berkurangnya minat orang untuk membeli atau membuat ketupat lebaran.
Sesungguhnya, dengan membagikan ketupat lebaran di samping nguri-uri tradisi juga mengandung makna sedekah, sedangkan sedekah adalah sebuah kebaikan yang akan melindungi pelakunya dari berbagai keburukan.
Hadits nabi: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
صَنَائِعُ الْمَعْرُوْفِ تَقِيْ مَصَارِعَ السُّوْءِ وَصَدَقَةُ السِّرِّ تُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ
Artinya: Perbuatan baik akan melindungi kita dari berbagai keburukan dan sedekah yang dilakukan sembunyi-sembunyi akan menghindarkan diri kita dari siksa Tuhan. (HR Thabarani)
KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Ketua Lembaga Kajian Informasi dan Dakwah (Elkid), Ketua PW GP Ansor Jateng 1995, dan Sekretaris RMINU Jateng
Terpopuler
1
Pemprov Jateng Gandeng Unicef Wujudkan Pesantren Ramah Anak, Perempuan, dan Difabel
2
Kado HUT RI: Guru Non-ASN dan Non Formal Terima Insentif
3
Gubernur Jateng Minta Kenaikan PBB di Pati Dikaji Ulang
4
Satpol PP Sita Donasi untuk Aksi Tolak PBB, Ratusan Warga Pati Geruduk Kantor
5
Santri SMK Unggulan An-Nawawi Purworejo Tampil di Jogja Fashion Week, Suarakan Fashion Berkelanjutan
6
Kajian LBM PCNU Kendal: Hukum Bon Petani Kepada Tengkulak
Terkini
Lihat Semua