Taushiyah

Ketika Tamparan dalam Mimpi Jadi Kenyataan

Sabtu, 8 Oktober 2022 | 17:00 WIB

Ketika Tamparan dalam Mimpi Jadi Kenyataan

Foto: Ilustrasi (nu online)

Ketika itu ada seorang lelaki yang setiap kali berjalan atau berkumpul dengan orang lain selalu menutupi sebelah mukanya karena sebelah mukanya itu tampak bopeng dan menghitam berbanding muka yang sebelah.

   
Pada suatu saat ada yang bertanya perihal kebiasaannya yang selalu menutupi sebelah mukanya, "mengapa engkau selalu melakukan itu?", jawabnya, "aku sudah berjanji pada diriku, sewaktu-waktu ada yang bertanya tentang kebiasaanku munutup sebelah mukaku akan aku katakan aku adalah orang yang selalu mencaci maki Ali bin Abi Thalib".

   
Dalam tidur malamku, aku bermimpi didatangi oleh seorang lelaki yang bertanya "kamukah yang selalu mencaciku? sambil menamparkan tangannya ke sebelah mukaku dan ketika aku bangun ternyata mukaku seperti ini.

   
Janganlah engkau merendahkan orang lain dengan cara mencaci, mengejek, dan mentertawakan. karena orang yang engkau ejek dan engkau rendahkan belum tentu lebih jelek darimu, bisa jadi justru lebih baik darimu.

   
Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Hujarat Ayat 11:


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ


Artinya: 
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.” (QS Al-Hujurat : 11)


Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri