Taushiyah

Ketika Dokter Tak Bisa Mengobati

Rabu, 10 Februari 2021 | 17:00 WIB

Ketika Dokter Tak Bisa Mengobati

KH Ahmad Niam Syukri Masruri

Dikisahkan, ada dua orang bersaudara yang satunya hanya sebagai tukang cukur tapi orangnya peramah sehingga banyak orang yang senang kepadanya, sedangkan yang satunya kaya raya tapi sombong tidak banyak orang yang suka kepadanya. 

 

Pada suatu hari, yang kaya merasa bahwa dengan kekayaannya dia bisa melakukan apa saja dan bisa menyuruh siapa saja. Tapi pikirannya itu salah, nyatanya ketika ia punya hajat tidak ada tetangga yang datang untuk mengayubagyo. Sebaliknya ketika yang tukang cukur mengkhitankan anaknya, semua tetangga tumplek blek datang untuk membantu dan meramaikan acara.

 

Dari dua peristiwa ini, yang kaya merasa iri dan dengki kepada saudaranya yang menurutnya dia bukan orang kaya dan bukan siapa‐siapa justru terhormat di hadapan tetangganya sedangkan dirinya yang kaya raya malah dianggap bukan siapa-siapa. 

 

Ketika anak tukang cukur yang dikhitan disediakan kuda dan beberapa pajangan untuk arak-arakan oleh orang kampung, rasa iri dan dengki semakin jadi dan bahkan niat untuk menyingkirkan dari kehidupan pun direncanakan agar tidak menjadi pesaing baginya.

 

Sungguh, rasa dengki atau iri itu hanya akan menimbulkan rasa sakit dan marah dalam hati manusia, terlebih manakala si pendengki itu tidak mampu melakukan sesuatu yang melebihi orang yang didengki. Si pendengki tidak sadar bahwa rasa sakit dan marah yang ada dalam hatinya akan membuat tidak fokus pada kehidupannya, karena yang ada hanyalah sibuk memikirkan bagaimana caranya menghancurkan orang yang didengki, itulah penyakit hati yang dokter mana pun tidak bisa mengobati.

 

Hadits nabi: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

 

إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ ». أَوْ قَالَ « الْعُشْبَ »

 

Artinya :
Hati-hatilah kalian dari hasad, karena sesungguhnya hasad itu memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar atau semak belukar (rumput kering). (HR Bukhari Muslim)

 

KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Ketua Lembaga Kajian Informasi dan Dakwah (Elkid), Ketua PW GP Ansor Jateng 1995, dan Sekretaris RMINU Jateng