Taushiyah

Inginnya Dihidupkan Kembali

Ahad, 18 Oktober 2020 | 08:47 WIB

Inginnya Dihidupkan Kembali

KH Ahmad Niam Syukri Masruri

INGINNYA DIHIDUPKAN KEMBALI
 

Setiap ada kematian selalu dianggap hal biasa dan dikatakan begitulah kalau orang sudah sampai ajalnya, padahal tidak demikian. Terkadang, orang hanya mengambil pelajaran secara spontan ketika sedang takziyah dan setelah itu lalu melupakan.

 

Sesungguhnya kematian adalah awal kehidupan untuk mempertanggungjawabkan segalanya, kalau awalnya selamat maka akan selamat di akhirnya dan kalau awalnya sengsara maka akan sengsara di akhirnya. Bagi orang-orang yang mati dan sengsara di dalam kuburnya, mereka berharap untuk dihidupkan kembali ke dunia agar supaya bisa melakukan amal shaleh untuk menghindari kesengsaraan di alam sana, tapi harapannya sia-sia karena bagi yang sudah terlanjur mati tidak akan lagi dikembalikan ke dunia.

 

Allah berfirman dalam Al Qur’an Surat Al Mu’minun Ayat 99 – 100 :

 

حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَ أَحَدَهُمُ ٱلْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ٱرْجِعُونِ
لَعَلِّىٓ أَعْمَلُ صَٰلِحًا فِيمَا تَرَكْتُ ۚ كَلَّآ ۚ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَآئِلُهَا ۖ وَمِن وَرَآئِهِم بَرْزَخٌ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ

 

Artinya :
99. (Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia)
100. Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan. 
QS. Al Mu'minun : 99 -100

 

 

KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Pengasuh Majelis Ta'lim Mar'ah Najihah Muslimat NU Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah