Taushiyah

Memasukkan Jari ke Mulut Anaknya

Sabtu, 10 Oktober 2020 | 15:26 WIB

Memasukkan Jari ke Mulut Anaknya

KH Ahmad Niam Syukri Masruri

MEMASUKKAN JARI KE MULUT ANAKNYA
 

Setiap kali habis shalat subuh berjama'ah bersama Rasulullah saw,  Abu Dujanah bergegas pulang tanpa menunggu selesainya Rasulullah berdo'a. Suatu saat ketika Abu Dujanah hendak bergegas pulang, Rasulullah saw menghalaunya "Apakah engkau tidak suka berdo'a?", buru-buru Abu Dujanah  menjawab "Saya suka ya Rasulullah", tapi saya bergegas pulang karena saya tidak ingin anak dan istri saya memakan kurma yang bukan miliknya.

 

Setelah menghela nafas, Abu Dujanah meneruskan ceritanya "Saya punya tetangga seorang munafik yang memiliki pohon korma yang condong ke pekarangan rumah saya dan setiap subuh banyak buah kurma yang berjatuhan di tanah pekarangan saya, maka segera saya punguti dan saya kumpulkan lalu semua saya serahkan kepada pemiliknya sebelum anak saya bangun untuk mengambil dan memakannya. 

 

Nah pada suatu hari saya pulang kesiangan dan mendapati anak saya telah memakan kurma hijau yang jatuh di pekarangan saya, lalu saya masukkan jari ke dalam mulutnya untuk muntahkan agar tidak sedikit pun barang haram masuk ke dalam perutnya.

 

Mendengar penjelasan Abu Dujanah yang mengharukan, bersegeralah Rasulullah menemui pemilik kurma “Bolehkah pohon kurma ini saya beli dengan sepuluh pohon yang terbuat dari batu zamrud berwarna biru yang disirami dengan emas merah dan tangkainya dari mutiara putih?, lelaki itu menjawab dengan ketus “Saya tidak suka pembayaran yang tertunda, maka kalau ada uang tunai ambillah!”. Akhirnya Abu bakar datang membayar tunai seharga sepuluh kali harga pohon kurma.

 

Betapa sangat berhati-hatinya Abu Dujanah agar diri dan keluarganya tidak tersengat api neraka. Firman Allah dalam Al Qur’an Surat At Tahrim Ayat 6:


يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ


Artinya: 
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. QS. At Tahrim : 6
 

 

KH Ahmad Niam Sukri, Pengasuh Majelis Ta'lim Mar'ah Najihah Muslimat NU Grobogan