Taushiyah

Enam Nasehat Rasulullah tentang Jujur dalam Pertemanan

Sabtu, 23 April 2022 | 05:00 WIB

Oleh: Rosidi (Ketua PC GP Ansor Karanganyar)


Manusia didesain oleh Allah SWT sebagai makhluk sosial yang tidak hidup sendirian tapi membutuhkan lingkungannya untuk berinteraksi. Bentuk interaksi salah satunya pertemanan. Agar pertemanan tersebut abadi, maka kuncinya adalah kejujuran. Jika seseorang selalu berkata jujur maka akan disayangi, dihormati dan dihargai oleh teman-temannya. 


Dalam Kitab Washiyatul Mushofa yang disusun oleh Abdul Wahhab As-Sya’roni diterangkan tentang nasehat Nabi Muhammad kepada sahabatnya, Ali bin Abi Thalib tentang kejujuran dan persahabatan yaitu, pertama; jujurlah meskipun itu merugikanmu di dunia, karena kejujuran akan memberimu manfaat di akhirat. Dan jangan sekali-kali berdusta meskipun itu berguna di dunia, karena dusta akan merugikanmu di akhirat.


Kedua, jika seseorang memiliki banyak dosa, maka jatuhlah kewibawaannya. Ketiga, Hendaklah senantiasa jujur dalam perkataan, menjaga kepercayaan orang lain, berhati dermawan, dan menjaga  diri mengkonsumsi makanan dan minuman yang syubhat dan haram. Keempat, seburuk-buruk teman, yaitu orang yang tidak sopan, berlaku kasar dan selalu mengungkap rahasia temannya


Kelima, seribu teman itu masih terbilang sedikit jumlahnya daripada satu musuh itu sudah terlalu banyak. Keenam, indikator sahabat sejati yaitu berani mengorbankan harta, jiwa, dan kehormatanya bukan harta, jiwa, dan kehormatanmu.


Dari enam nasehat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kejujuran dalam pertemanan sangat penting, karena dapat membuat pertemanan tentram dan nyaman. Setelah ada rasa tersebut, maka akan menumbuhkan rasa kasih sayang yang kuat serta meningkatkan ikatan batin dan pada akhirnya saling menghargai dan mempercayai.