• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 2 Mei 2024

Regional

MUSKERWIL NU JATENG

Tuan Rumah Muskerwil NU Jateng, Ini Profil Pesantren Al-Musyaffa Kendal

Tuan Rumah Muskerwil NU Jateng, Ini Profil Pesantren Al-Musyaffa Kendal
Komplek Pesantren Al-Musyaffa Sudipayung, Ngampel, Kendal (Foto: laduni.id)
Komplek Pesantren Al-Musyaffa Sudipayung, Ngampel, Kendal (Foto: laduni.id)

Semarang, NU Online Jateng
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah bakal menggelar Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) selama sehari di Pesantren Al-Musyaffa Sudipayung, Ngampel, Kabupaten Kendal pada Ahad (29/10/2023).


Katib PWNU Jateng KH Abdul Munib Muchit mengatakan, pilihan Pesantren Al-Musyaffa menjadi tempat Muskerwil NU melihat pesantren di kawasan Kendal Selatan sangat strategis, luas, dan memadai untuk hajatan tingkat wilayah.


"Sebenarnya ada beberapa pilihan pesantren di Jateng yang menjadi alternatif kegiatan muskerwil. Namun pada akhirnya PWNU Jateng memutuskan Al-Musyafa Kendal untuk menjadi tempat muskerwil tahun 2023," ujarnya.


Pesantren Al-Musyaffa adalah pesantren yang terletak di Dukuh Kampir, Desa Sudipayung, Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal. Pertama kali didirikan oleh KH Muchlis Musyaffa anak ke-5 dari almarhum Kiai Musyaffa yang wafat pada tahun 1986.


Dilansir dari laman laduni.id, pada awal perkembangannya ada beberapa santri yang ikut mengaji dengan KH Mukhlis Musyaffa. Beberapa santri itu tinggal bersama di rumah pengasuh pesantrennya. Pesantren terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Untuk memenuhi kebutuhan santri, mulailah dibangun asrama tersendiri untuk santri putra maupun santri putri. Asrama berlokasi di samping kanan dan samping kiri dari rumah kiai. 


Santrinya pun sudah sampai pada dua generasi, sebagian besar santri angkatan pertama  hampir semuanya juga menitipkan anak-anaknya di Pesantren Al-Musyaffa lagi. Di tahun 2023 ini tercatat ada sekitar 2 ribu santri.  


Di bawah bimbingan pengasuh Kiai Muchlis, Pesantren Al-Musyaffa kian hari kian tahun terus berkembang hingga santri putra-putri yang mondok tidak hanya dari daerah Jawa-Bali, bahkan dari luar daerah.


Kiai Muchlis Musyaffa menjelaskan, awal mula merintis pesantren hanya ada beberapa wali santri yang berasal dari desa tetangga yang mau menitipkan anak-anaknya untuk menimba ilmu di pesantren yang dirintisnya.


"Hingga kini di tahun 2023 perkembangan santrinya terus bertambah hingga tak terbendung, yang menjadikan bangunan yang ada tak bisa mengimbangi perkembangan laju santri. Saat ini kamar untuk santri yang kami punya hanya berukuran 4x4 yang ditempati untuk 30-40 santri. Ketika jam tidur, tak semuanya bisa tidur di kamar melainkan ada yang tidur di teras kamar, di gedung belajar, dan di sudut-sudut ruang gedung lainnya," terangnya.


Kiai Muchlis menjelaskan, ada tiga unit pendidikan yang diterapkan di Pesantren Al-Musyaffa, di antaranya kajian kitab kuning dengan metode salaf, Program Tahfidz Al-Qur'an, Jenjang pendidikan formal (SD, SMP, SMK) dengan paduan kurikulum pesantren. (*)
 


Regional Terbaru