Seminar Inspiratif di MTs Ma’arif NU Jatinegara Tegal: Penguatan Kompetensi Guru dan Booktalk “Menjadi Guru Ala Nabi”

Tegal, NU Online Jateng

Madrasah Tsanawiyah (MTs) Ma’arif NU Jatinegara Kabupaten Tegal menyelenggarakan Seminar Penguatan Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan serta Booktalk bertema “Menjadi Guru Ala Nabi” pada Sabtu (28/12/2024). Acara ini dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal, H M Aqsho, sebagai narasumber, dan Direktur GTK Kemenag RI, H Thobib Al Asyhar, sebagai keynote speaker.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Kabupaten Tegal, Haryono, beserta para kepala MAN, MTsN, MIN se-Kabupaten Tegal, dan guru dari berbagai madrasah swasta di wilayah Kecamatan Jatinegara. Antusiasme peserta memenuhi aula madrasah, menciptakan suasana inspiratif dan penuh semangat.

H M Aqsho dalam sambutannya menekankan peran penting guru dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas tetapi juga berakhlak mulia. 

“Guru adalah pelita peradaban. Kompetensi seorang guru tidak hanya diukur dari pengetahuan, tetapi dari kemampuannya mendidik dengan hati, sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad saw,” ujarnya.

H Thobib Al Asyhar mengupas strategi membangun pendidikan berbasis karakter ala Nabi. Ia menegaskan bahwa menjadi guru tidak hanya soal mengajar tetapi juga mendidik dengan keteladanan. 

“Nabi Muhammad SAW selalu mengedepankan kasih sayang, kesabaran, dan pendekatan personal. Prinsip ini relevan untuk diadopsi dalam pendidikan modern,” jelasnya.

Sesi booktalk mengenai buku Menjadi Guru Ala Nabi menjadi segmen menarik yang menggali metode pendidikan Rasulullah saw dan aplikasinya di madrasah. Diskusi ini menginspirasi para guru untuk terus meningkatkan kualitas pengajaran mereka.

Kasi Penmad Kemenag Kabupaten Tegal, Haryono, mengapresiasi inisiatif MTs Ma’arif NU Jatinegara. 

“Kegiatan ini adalah wadah berbagi ilmu dan pengalaman sekaligus mempererat sinergi antar madrasah untuk meningkatkan kualitas pendidikan,” ungkapnya.

Seminar ini diharapkan menjadi momentum bagi pendidik untuk memperbarui kompetensi akademik dan spiritual, sehingga mampu mencetak generasi yang unggul, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan zaman. Pesan yang menggema di akhir acara adalah: “Dengan ilmu kita memimpin, dengan akhlak kita membimbing,” menginspirasi para pendidik untuk terus belajar dan menginspirasi.