Rutinan Rijalul Ansor Dukuhsalam Jadi Wadah Kaderisasi dan Pelestarian Tradisi di Desa
Senin, 2 Juni 2025 | 12:30 WIB
Brebes, NU Online Jateng
Gerakan Pemuda (GP) Ansor terus bergerak dalam proses kaderisasi di tingkat desa. Rutinan Rijalul Ansor Ranting Dukuhsalam, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes menjadi salah satu bentuk nyata dari upaya pengkaderan tersebut, selain sebagai sarana berkhidmah dan ngalap berkah kepada para masyayikh serta muassis Nahdlatul Ulama (NU). Kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap malam Senin ini telah berlangsung selama lima tahun secara istiqamah.
Ketua Ranting GP Ansor Dukuhsalam, Sahabat Faqih Abdul Jalil menjelaskan bahwa GP Ansor sebenarnya telah hadir di Desa Dukuhsalam sejak awal tahun 2000-an, namun sempat mengalami kefakuman.
“Sebelumnya itu, sebenarnya di desa Dukuhsalam ada Ansor dari tahun 2000-an, tapi mengalami masa kefakuman. Dan yang terkenal bukan Ansornya, tapi anggota Bansernya,” ujarnya saat silaturahim di kediamannya, Selasa malam (20/5/2025). .
Rutinan Rijalul Ansor diselenggarakan secara bergilir dari rumah ke rumah anggota. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat solidaritas antaranggota, serta menjadi media pembelajaran keislaman, khususnya kitab Maulid Al-Barzanji.
“Mengadakan rutinan pertama itu untuk menyolidkan anggota, lalu sarana pembelajaran Al-Barzanji, kemudian ada MDS (Majelis Dzikir dan Shalawat), spirit anggota, dan untuk bahan diskusi organisasi,” terang Sahabat Faqih.
Sebagai organisasi di tingkat desa, GP Ansor Dukuhsalam juga menghadapi tantangan dalam proses pengkaderan. Sahabat Faqih mengakui bahwa persepsi masyarakat yang menganggap Ansor hanya cocok untuk kalangan santri atau 'kaum sarungan' menjadi salah satu kendala.
“(Dalam) konteks pengkaderan, (kendalanya) satu, kesibukan masing-masing anggota, terus berfikir kalau Ansor itu Islami saja, jadi orang-orang itu pakewuh. Padahal mereka itu tertarik sekali,” ungkapnya.
Rangkaian kegiatan rutinan meliputi pembacaan Al-Qur’an, baik satu juz atau setengah juz per anggota, dilanjutkan dengan tahlil. Dalam kondisi tertentu, seperti saat ada warga yang wafat, kegiatan membaca Al-Qur’an bisa diringkas untuk menyesuaikan dengan agenda tahlilan di masyarakat.
Setelah tahlil, kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan Maulid Al-Barzanji dan diakhiri dengan makan bersama. Seringkali juga dilengkapi dengan sambutan atau nasihat keorganisasian, baik dari ketua ranting maupun tokoh sentral Ansor setempat, seperti Ustadz Mohammad Amin yang saat ini menjabat sebagai Ketua PAC GP Ansor Losari periode 2025–2028.
Penulis: Muhammad Imaduddin Hidayat
Terpopuler
1
LBH Ansor Kendal Bahas Hak dan Kewajiban Banser dalam Diskusi Hukum Bersama Satkoryon Ngampel
2
Ahmad Zuhdi dan Wali Murid Selesaikan Persoalan secara Kekeluargaan, Uang Denda Ditolak Dikembalikan
3
Peringati Harlah ke-79, Muslimat NU Purworejo Launching Tiga Program Mustika sebagai Ikhtiar Dakwah dan Pemberdayaan
4
Ansor Gabus Pati Ziarah ke Magelang, Perkuat Militansi dan Silaturahmi Kader
5
Gubernur Ahmad Luthfi dan PWNU Inisiasi Pendirian Klinik Kesehatan di Kabupaten Kota di Jawa Tengah
6
Ansor-Banser Pati Gelar PKD dan Diklatsar: Membentuk Tekad Kuat dan Mental Tangguh dalam Berkhidmah
Terkini
Lihat Semua