Regional

Santri Putri Lirboyo Ajari Fiqih Wanita di SMALA Brebes, Bekali Siswa Pemahaman Ibadah yang Benar

Jumat, 14 Maret 2025 | 09:15 WIB

Santri Putri Lirboyo Ajari Fiqih Wanita di SMALA Brebes, Bekali Siswa Pemahaman Ibadah yang Benar

Kegiatan Pesantren Ramadhan di SMAN 1 Larangan (SMALA) Kabupaten Brebes

Brebes, NU Online Jateng – 
Kegiatan Pesantren Ramadhan di SMAN 1 Larangan (SMALA) Kabupaten Brebes kembali menghadirkan materi istimewa bagi para siswi. Pada hari kedua, Selasa, 12/3/2025, seluruh peserta didik perempuan kelas X dan XI mendapat pembelajaran khusus tentang Fiqih Wanita yang disampaikan oleh Ika Istiqoul Khoero, alumni Santri Putri Hidayatul Mubtadiat Lirboyo Kediri.

 

Dalam penyampaiannya, Ika menegaskan bahwa memahami hukum seputar haid, nifas, dan istihadhah adalah kewajiban bagi setiap perempuan muslim yang sudah dewasa.

 

"Pengetahuan tentang haid bagi perempuan itu wajib 'ain (kewajiban individual). Karena itu, setiap perempuan harus memahami ketentuan ini agar ibadah mereka sah dan diterima. Ada larangan tertentu saat haid dan ada kewajiban setelah suci yang harus dijalankan," jelasnya.

 

Dengan menggunakan presentasi PowerPoint, Ika memaparkan perbedaan antara darah haid dan istihadhah yang memiliki aturan tersendiri dalam ibadah. Ia berharap materi ini mampu menumbuhkan kesadaran para siswi tentang pentingnya menjaga kesucian dan keabsahan ibadah.

 

Menurutnya, seluruh materi bersumber dari kitab-kitab klasik pesantren yang telah disusun melalui diskusi bersama tim Pesantren Ramadhan. Penyampaian menggunakan media digital bertujuan mempermudah pemahaman bagi siswa di lingkungan sekolah formal.

 

Akhmad Sururi, inisiator Pesantren Ramadhan di SMALA, mengungkapkan bahwa program ini sudah berjalan selama tiga tahun berturut-turut. Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi antara komunitas pesantren dan sekolah formal untuk memperdalam pemahaman agama Islam.

 

"Ramadhan adalah momen terbaik untuk memperdalam ilmu agama. Di SMALA, kami menghadirkan materi pokok seperti Aqidah, Fiqih, dan Akhlak, baik secara teori maupun praktik, seperti wudhu dan sholat," jelasnya.

 

Ia menegaskan, Pesantren Ramadhan adalah wujud keterpanggilan komunitas pesantren untuk mendukung tujuan pendidikan nasional, khususnya dalam membentuk siswa yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia.

 

"Meskipun hanya enam hari, kami berharap pengalaman di Pesantren Ramadhan ini bisa menjadi bekal berharga yang diamalkan dalam kehidupan sehari-hari," tutupnya.