Pendidikan Islam

Pesantren Ramadhan SMP NU Al Fattah Tegalrandu Brebes: Menanamkan Empat Amanat Santri untuk Generasi Berakhlak Mulia

Rabu, 26 Maret 2025 | 17:30 WIB

Pesantren Ramadhan SMP NU Al Fattah Tegalrandu Brebes: Menanamkan Empat Amanat Santri untuk Generasi Berakhlak Mulia

Pesantren ramadhan di SMP NU Al Fattah Tegalgandu, Brebes

Brebes, NU Online Jateng 
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Nahdlatul Ulama (NU) Al Fattah menggelar kegiatan Pesantren Ramadhan pada Sabtu, 22/3/2025, di aula lantai dua gedung utama. Kegiatan ini berlangsung dari pagi hingga malam hari, menghadirkan sejumlah pemateri dari lingkungan pendidikan SMP NU Al Fattah Tegalgandu serta Asatid pengampu tadris Qur’an dari Pondok Pesantren Al Fattah.


Kegiatan dibuka secara resmi melalui seremoni pembukaan, yang kemudian dilanjutkan dengan sesi materi pertama bertajuk "Mengenal Dunia Pesantren" oleh Akhmad Sururi, guru mata pelajaran Ke-NU-an. Dalam pemaparan alumni pesantren Lirboyo ini, ia mengulas makna kata "Santri" berdasarkan susunan huruf hijaiyah sin, nun, ya dan ra, yang mengandung empat amanat utama yang harus dipegang teguh oleh seorang santri.


1. Sin: Satirun 'Anil 'Uyyub (Menutupi Aib Orang Lain)
Akhmad Sururi menekankan bahwa seorang santri harus menjaga aib orang lain dan menghindari perilaku merendahkan teman, termasuk membully. "Sebagai santri, kita tidak boleh mengumbar kejelekan teman di hadapan orang lain. Sebaliknya, kita harus membangun kebiasaan saling senyum, sapa, dan menebarkan kebaikan," pesannya.


2. Nun: Naibul 'Anil Ulama (Meneruskan Perjuangan Ulama)
Santri memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi penerus perjuangan ulama dalam menyebarkan ilmu dan dakwah. Bahkan, menurutnya, santri juga bisa menjadi pemimpin atau Naibul 'Anil Umaro di berbagai tingkatan, termasuk di pemerintahan. Ia mencontohkan Ketua Yayasan SMP NU Al Fattah, Gus Syaffa, yang saat ini menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah.


3. Ta: Taibun 'Anidz Dzunub (Bertaubat dari Segala Dosa)
Dalam suasana Ramadhan yang penuh ampunan, Akhmad Sururi mengingatkan pentingnya bertaubat dan memperbanyak istighfar. "Santri harus senantiasa menjaga kebersihan hati dengan memohon ampun kepada Allah, terutama di bulan Ramadhan yang disebut sebagai bulan maghfirah," jelasnya.


4. Ra: Raghibun Fil Ibadah (Bersemangat dalam Ibadah)
Akhmad Sururi menegaskan bahwa santri harus mencintai akhirat dengan menjalankan ibadah wajib dan sunnah secara disiplin. "Menjaga shalat lima waktu dan amal ibadah lainnya merupakan bentuk ketaatan seorang hamba kepada Allah," imbuhnya.

Di akhir penyampaian materi, Akhmad Sururi berpesan kepada seluruh siswa untuk menjaga akhlakul karimah kepada orang tua, guru, dan sesama teman. Ia mengingatkan pentingnya menjaga lisan dari perkataan menyakitkan dan menghindari perbuatan maksiat.


Kegiatan Pesantren Ramadhan ini diikuti oleh seluruh siswa kelas VII hingga IX, didampingi oleh beberapa dewan guru. Para siswa tampak antusias mengikuti materi dengan membawa alat tulis untuk mencatat penjelasan dari narasumber.


Kepala SMP NU Al Fattah Tegalgandu, Moh Adnin, menyampaikan bahwa Pesantren Ramadhan merupakan program rutin untuk memperkuat karakter keagamaan siswa. "Di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, nilai-nilai akhlakul karimah menjadi sangat penting. Kami berharap melalui kegiatan ini, siswa terbiasa beribadah dan berperilaku baik di kehidupan sehari-hari," ujarnya.