• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 29 Maret 2024

Regional

Pengusaha Kecil Harus Dibesarkan Tanpa Ganggu yang Sudah Besar

Pengusaha Kecil Harus Dibesarkan Tanpa Ganggu yang Sudah Besar
Muskerwil HPN Jateng di Semarang (Foto: NU Onlline Jateng/Samsul Huda)
Muskerwil HPN Jateng di Semarang (Foto: NU Onlline Jateng/Samsul Huda)

Semarang, NU Online Jateng
Kehadiran Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) harus dapat mengangkat pengusaha kecil agar tumbuh berkembang menjadi lebih besar tanpa mengganggu wilayah usaha yang sudah digarap para pengusaha berskala besar.


Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) HPN Tyovan Arie Widagdo mengatakan, HPN hadir bukan untuk membuat sekat atau memperlebar jurang kesenjangan antara pengusaha berskala mikro, kecil, menengah, dan besar di kalangan nahdliyin,  tetapi justru sebaliknya.


"Pengurus HPN mulai dari pusat hingga daerah harus menghadirkan wadah ini menjadi jembatan yang menghubungkan antarpengusaha tanpa melihat kelas dan jenis usahanya sehingga tercipta iklim usaha saling menguatkan dan tidak saling meniadakan," kata Tyovan.


Tyovan yang juga Ketua Lembaga Perekonomian Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengatakan hal itu kepada NU Online Jateng usai menyampaikan input dan diskusi dengan peserta Musyawarah Kerja Wilayah (Mukerwil) HPN Jateng di Hotel Candi Indah Convention (HCIC), Jl Dr Wahidin Semarang, Sabtu (13/8).


Disampaikan, PP HPN memahami realitas kekuatan pelaku bisnis yang ada di lingkungan nahdliyin, arsitekturnya berbentuk piramid, kelas atas dan menengah sangat terbatas. Sektor mikro di akar rumput sangat mendominasi dari sisi jumlahnya.


"Karena itu, pengurus wilayah dan cabang harus memahami realitas ini. Salah satu cara membesarkan yang kecil dapat ditempuh melalui upaya penguatan akses dan membukakan peluang usaha agar dapat bersama-sama tumbuh dan berkembang," ucapnya.


Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PP HPN Syamsul B Ibrahim saat menyampaikan pengarahan mengatakan, agar tercipta sinergitas yang saling menguatkan perlu dukungan ketersediaan data base potensi pelaku usaha nahdliyin yang akurat.  


"Ini tugas wilayah dan cabang yang mutlak harus mampu mewujudkan, karena itulah mulai sekarang mesin organisasi di daerah harus digerakkan untuk memotret kondisi riil pelaku usaha nahdliyin," kata Ibrahim. 


Ketua PW HPN Jateng Muhammad Mahsun menjelaskan, bersama seluruh PC HPN se Jateng pihaknya siap bergerak untuk memenuhi harapan PP HPN seraya melakukan konsolidasi bersama pengurus NU di daerah.


"Di level bawah, pelaku usaha nahdliyin didominasi para pelaku usaha di sektor retail seperti pedagang di pasar-pasar tradisional, warungan, toko klontong sampai kaki lima. Mereka akan kami gandeng untuk tumbuh bersama," pungkasnya.


Penulis: Samsul Huda


Regional Terbaru