• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 12 Mei 2024

Regional

Pengajian Tafsir Al-Ibriz di Pesantren Al-Itqon Semarang Diliburkan Selama Ramadhan

Pengajian Tafsir Al-Ibriz di Pesantren Al-Itqon Semarang Diliburkan Selama Ramadhan
KH Ahmad Haris Shodaqoh (Foto: NU ONline Jateng/Samsul Huda)
KH Ahmad Haris Shodaqoh (Foto: NU ONline Jateng/Samsul Huda)

Semarang, NU Online Jateng
Pengajian Majelis Taklim Ahad Subuh di Pesantren Al-Itqon Bugen Semarang selama bulan Ramadhan hingga pertengahan Syawal 1442 diliburkan. Hal ini dilakukan agar para santri bisa fokus memperbanyak amalan dan muhasabah diri selama bulan Ramadhan.

 

Pengasuh Pesantren Al-Itqon KH Ahmad Haris Shodaqoh mengatakan pangajian dengan agenda ngaji kitab tafsir Al-Ibriz  karya KH Bisri Mustofa Rembang setiap hari Ahad akan dimulai lagi pada hari Ahad Wage 18 Syawal bertepatan dengan 30 Mei 2020.

 

"Mulai Ahad  Wage (28 Sya'ban/11 April) hingga Ahad Wage (11 Syawal/23 Mei ) mendatang,  pengajian diliburkan, hari ini Ahad Kliwon (21 Sya'ban /4 April) adalah ngaji terakhir menjelang puasa Ramadhan 1442 Hijriah," kata kiai Haris yang juga mustasyar PWNU Jateng saat menutup pengajian di masjid Pondok Al-Itqon Semarang.

 

Dikatakan, selama bulan ramadhan santri dan jamaah pengajian tafsir Al-Ibriz diharapkan memanfaatkan momentum datangnya bulan puasa ramadhan yang menjadi salah satu rukun Islam ini dengan melakukan muhasabah atau evaluasi diri.

 

"Selama puasa jangan terjebak dengan motivasi mencari pahala-pahala besar saja dan hanya  menghitung amal-amal baik yang telah dijalankan selama ini," tegasnya.

 

Dia menambahkan, justru sebaliknya pada saat puasa nanti yang perlu selalu diingat adalah sudah mencapai umur berapa diri kita, dosa apa saja yang sudah dilakukan selama ini, kesalahan apa saja yang sudah dilakukan dan seterusnya.

 

"Dengan mengingat yang tidak baik itu, diri kita akan termotivasi melakukan amalan-amalan shaleh lebih banyak dan khusuk serta menjauhi sifat dan perbuatan yang tercela. Kepada santri dan jamaah pengajian Ahad Subuh saya minta maaf kalau selama ini banyak tingkah dan bicara saya yang salah. Mari kita semua menyiapkan diri menyongsong hadirnya puasa ramadhan yang sebentar lagi tiba," ujarnya.

 

Mujib salah satu jamaah majelis taklim kepada NU Online Jateng, Rabu (7/4) menyampaikan, atas nama santri dan jamaah menyampaikan permohonan maaf dan berterima kasih kepada Kiai Haris dan keluarga besar Pesantren Al-Itqon yang selama ini memberikan bimbingan kepada masyarakat melalui agenda majelis taklim.

 

"Kami juga mengucapkan terima kasih dan permohonan maaf kepada masyarakat di sekitar pesantren yang setiap hari Ahad terganggu privasi dan lingkungannya dengan hadirnya ribuan jamaah yang ngaji di sini," pungkasnya.

 

Kontributor: Samsul Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru