Semarang, NU Online Jateng
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI Hj Ida Fauziyah mendorong para santri di Jawa Tengah agar memanfaatkan keberadaan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas yang berada di lingkungan pondok pesantren untuk meningkatkan kualitas berbagai keterampilan yang dimilikinya.
"Keikutsertaan santri dalam berbagai program pelatihan dan keterampilan di BLK bukan berarti santri disiapkan untuk menjadi pekerja atau buruh pabrik," kata Ida Fauziyah saat bersilaturahim dengan Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) KH Ubaidullah Shodaqoh di Pesantren Al-Itqon Bugen Semarang, Senin (5/4).
Menurutnya, pemahaman yang berkembang di masyarakat bahwa BLK adalah tempat khusus untuk mencetak pekerja pabrikan harus dibuang jauh-jauh, karena BLK Komunitas juga memberikan pembekalan tentang kewirausahaan dan kemandirian.
"Jurusan yang ada sangat beragam, mulai dari teknologi informasi, bahasa-bahasa internasional, pariwisata, dan sebagainya. Santri yang memiliki spirit dan terlatih hidup mandiri akan menjadi sosok unggul jika dibekali dengan berbagai keterampilan dan keahlian," ucapnya.
Dia menambahkan, kolaborasi semangat kemandirian dengan keahlian itu bisa disiapkan melalui berbagai program yang ada dalam BLK Komunitas yang ada di dalam pesantren.
"Karena itulah kami sangat berharap kepada PWNU Jateng agar mendorong para santri di Jateng untuk memanfaatkan BLK-BLK yang ada di pesantren sehingga melengkapi bekal ilmu agama yang diperoleh selama nyantri," ujarnya.
Rais PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh mengatakan, selama ini secara fungsional PWNU memantau dan memonitor pesantren-pesantren yang memperoleh paket bantuan BLK dari Kemenaker RI agar dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Disampaikan, kepada para kiai yang kebetulan pesantrennya mendapat bantuan BLK dari Kemenaker selalu diingatkan agar dalam memanfaatkan fasilitas ini ditekankan pada penanaman semangat percaya diri dan kemandirian santri.
"Kami sampaikan terima kasih kepada ibu menteri Ida Fauziyah, Insyaallah BLK di pesantren akan mendatangkan manfaat tidak hanya untuk santri saja, tetapi juga masyarakat sekitar pondok," pungkasnya.
Penulis: Samsul Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony
