Semarang, NU Online Jateng
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng kembali akan melakukan koordinasi bersama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Jateng di Pondok Pesantren Al-Itqon Bugen Semarang.
Â
Ketua PWNU Jateng HM Muzamil menyampaikan kepada NU Online Jateng, semestinya PWNU Jateng sudah saatnya menyelenggarakan Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) pada tengah masa khidmat 2018-2023 ini, namun karena situasi pandemi, akhirnya disepakati menyelenggarakan koordinasi bersama per bidang kegiatan.Â
Â
"Ya memang rapat koordinasi ini tidak diatur secara khusus, namun Anggaran Rumah Tangga NU menyebutkan jika dipandang perlu dapat diselenggarakan rapat yang sesuai dengan kebutuhan," ujarnya.
Â
Disampaikan, pada koordinasi yang diselenggarakan dengan protokol kesehatan tersebut akan membahas masalah yang berkaitan dengan pendidikan diniyah, pengembangan pertanian, dan sensus warga NU.Â
Â
"Tiga bidang ini termasuk prioritas pada tahun 2021 ini, selain bidang lainnya yang bersifat strategis," terangnya.
Â
Menurutnya, masalah pendidikan diniyah di antaranya adalah bagaimana agar NU dapat meneruskan pendidikan salafiyah yang mampu memberikan pemahaman keagamaan sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW bersama para sahabat-sahabatnya yang kemudian diikuti oleh ulama terdahulu yang sholih, yang kini diterapkan oleh NU, baik di masjid, mushala, Â majelis ilmu, dan dzikir.Â
Â
"Titik tekannya adalah ulumu syariah seperti Al-Qur'an, Hadits, tauhid, fiqh, akhlaq, dan ilmu-ilmu alat seperti tajwid, nahwu, shorof, balaghah, sejarah, mantiq, dan seterusnya," tambahnya.
Â
Dengan pendidikan ilmu-ilmu tersebut yang dilakukan secara turun temurun mampu memberikan wawasan keagamaan yang ramah, memberikan solusi bagi pembangunan peradaban yang tinggi dan luhur.Â
Â
"Dengan model pendidikan tersebut, diharapkan akan lahir kader-kader ulama yang memberikan kontribusi positif dalam masyarakat," ungkapnya.
Â
Wakil Ketua PWNU Jateng Mahsun Mahfudz menambahkan, pertanian merupakan program prioritas karena bukan semata-mata warga NU mayoritas petani, melainkan bagaimana agar pertanian menjadi lebih produktif dan menarik bagi pengembangan tenaga kerja di pedesaan.Â
Â
"Bahkan menurut Hadratus Syekh KH Muhammad Hasyim Asy'ari Rais Akbar NU, petani adalah penolong negeri," pungkasnya.
Â
Kontributor: Atsnal Lathif
Editor: M Ngisom Al-Barony
Terpopuler
1
Insentif Guru Agama Tahun Depan di Jateng Bakal Naik jadi Rp300 M
2
Pesantren Raudlatul Muhibbin Surakarta Hidupkan Kajian Kitab Tasawuf Klasik
3
Wagub Jateng Minta Sudewo tetap ke Kantor agar Pemerintahan tetap Berjalan
4
Refleksi Kemerdekaan ke-80, IKA PMII Jateng Luncurkan Buku Masterpiece Perlawanan Ulama Jawa Tengah Melawan Penjajah
5
Masih Dibuka Pendaftaran 10 Program Pelatihan di Spesial Merdeka Pintar dari Kemenag RI
6
Hindari Kekerasan, Pesantren Harus Ciptakan Lingkungan Ramah Anak
Terkini
Lihat Semua