Penerapan Budi Pekerti Bagi Santri Al-Inaroh Batang Hal yang Utama
Ahad, 27 November 2022 | 19:00 WIB
M Ngisom Al-Barony
Penulis
Batang, NU Online Jateng
Dalam kesehariannya santri Al-Inaroh Wonotunggal, Kabupaten Batang selalu mengamalkan ajaran dari kiai maupun para pengajar di lingkungan pondok. Pasalnya, apa yang dilakukan dalam keseharian di pesantren akan pula dilakukan kelak ketika santri balik dari pondok.
Pengasuh Pesantren Al-Inaroh KH Muhammad Luthfi mengatakan, pendidikan budi pekerti tidak hanya sekadar teori, akan tetapi sekaligus dipraktikkan dalam keseharian di lingkungan pesantren seperti hormat pada kiai, pengurus, guru, tamu, maupun kepada seniornya.
"Ini pelajaran wajib yang harus dipraktikkan dalam keseharian di lingkungan pesantren," ujarnya kepada NU Online Jateng, Ahad (27/11/2022).
Pesantren yang didirikan pada tahun 2018 hingga saat ini telah memiliki 800 santri putra putri dari Batang dan sekitarnya. Dirinya memang tidak mengejar kuantitas santri, akan tetapi kualitas santri. "Setiap calon santri harus dites untuk bisa masuk ke Pesantren Al-Inaroh," terangnya.
Pola pendidikan yang dilakukan di Pesantren Al-Inaroh menarik perhatian SD Islam Al-Madinah Ungaran, Kabupaten Semarang. Siswa siswi kelas 6 selama sepekan berada di Pesantren Al-Inaroh, salah satunya tashihul qur’an dan pengajaran akhlaqul karimah ala pesantren.
Kepala SD Islam unggulan Al-Madinah Enik Zubaidah menjelaskan, kegiatan pondok kilat dilakukan dengan maksud memberikan pengalaman kepada peserta didiknya untuk lebih mendalami ilmu agama sekaligus memberikan bekal berupa penanaman karakter dengan berlandaskan akhlaqul karimah.
"Program ini adalah sebagai pertanggungjawaban teman-teman guru Al-Madinah dalam mengantarkan anak didiknya bisa membaca Al-Qur’an dengan lancar disertai dengan penguasaan tajwid yang matang," ucapnya.
Disampaikan, pembelajaran langsung ditashhih oleh Pengasuh Pesantren Al-Inaroh Kiai Luthfi yang juga Wakil Katib Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah. Selain itu anak anak didiknya juga belajar sedikit ilmu kehidupan di pondok, yakni belajar hidup mandiri.
"Dengan stimulan ini anak-anak bisa lebih memiliki karakter dalam memandang kehidupannya kelak yang dilandasi oleh akhlaqul karimah. kegiatan ini tak lain untuk memberikan pengalaman yang luar biasa kepada seluruh peserta didiknya, khususnya terkait pembiasaan akhlaqul karimah itu sendiri," ucapnya.
Kegiatan pondok kilat berlangsung tanggal 15-19 November 2022 ditutup dengan Haflah Maulidurrasul yang dilaksanakan tanggal 19 di SD Islam Al-Madinah Ungaran dihadiri langsung Pengasuh Pesantren Al-Inaroh KH Muhammad Luthfi, kedinasan Ungaran timur, tokoh ormas dan pemerintah setempat serta seluruh wali murid SD Islam Almadinah sendiri.
Penulis: M Ngisom Al-Barony
Terpopuler
1
Mengenal Pesantren An-Nawawi Berjan Purworejo, Tempat Berlangsungnya Pelantikan JATMAN 2025–2030
2
MI Ma’arif NU Al Falah Karangnongko Klaten Tekankan Pendidikan Karakter dan Hidup Sederhana
3
Sekolah Lansia Qurrota A’yun Hadir di Jatinegara Tegal: Upaya Wujudkan Lansia Bahagia dan Mandiri
4
PMII Pekalongan Dilantik, Tegaskan Komitmen Inklusif dan Kritis Bangun Daerah
5
Perjuangan Mbah Ismail Godo Dapat Dijadikan Nasehat dan Pegangan Berjuang Generasi Penerusnya
6
Cahaya Muharram di Hati Para Ulama
Terkini
Lihat Semua