• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Rabu, 24 April 2024

Regional

Matan IAINU Kebumen Ajari Santri Al-Ghufron Membatik

Matan IAINU Kebumen Ajari Santri Al-Ghufron Membatik
Santri Al-Ghufron belajar membatik (Foto: NU Online Jateng/Syarif)
Santri Al-Ghufron belajar membatik (Foto: NU Online Jateng/Syarif)

Kebumen, NU Online Jateng 
Mahasiswa Ahlit Thariqah Al-Mu’tabaroh An-Nahdliyyah (Matan) Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Kebumen menggelar pelatihan membatik untuk para santri Al-Ghufron Pondokgebangsari, Kecamatan Kuwarasan di pesantren setempat, Jumat (4/03).


Ketua Matan IAINU Kebumen Syukur Riyadin mengatakan, pelatihan membatik yang digelar sekaligus dalam rangka Haflah Akhirussanah Pesantren Al-Ghufron merupakan pelatihan membatik dengan corak abstrak kontemporer di bawah pelatih batik Matan Eko Yudha Pratama. 


"Sebelum pelatihan, para peserta kita kenalkan dulu dengan sejarah batik, pengertian batik, hingga peralatan, dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat batik abstrak kontemporer seperti kain mori sebagai media membatik, canting, malam, kompor gas, pewarna, water glas, gawang, dan lain sebagainya," ujarnya.


Dikatakan, selain dikenalkan dengan bahan dan alat-alat yang digunakan untuk membatik, para santri sangat antusias mengikuti pelatihan. Secara teori diberi pemahaman tentang tahapan dalam membatik, mulai dari membuat pola hingga proses finishing dalam membatik.


"Sebagai pengetahuan dan gambaran umum, para santri juga kita kenalkan dengan aneka ragam jenis batik di Indonesia,” terangnya. 





Perwakilan Pengasuh Pesantren Al-Ghufron Gus Mujasim menyampaikan terima kasih sekaligus apresiasi yang setinggi-tingginya atas lancar dan suksesnya kegiatan tersebut. Pihaknya menyampaikan, kegiatan pelatihan membatik merupakan bagian dari upaya untuk membangun kemandirian sebagai salah satu karakter santri. 


“Kita tahu bahwa pesantren punya prinsip kemandirian. Bagaimana mempersiapakan generasi-generasi mandiri. Merupakan suatu keharusan bagi pesantren untuk memberikan pembekalan tentang kemandirian kepada para santri, sehingga para santri kelak dapat hidup mandiri saat kembali ke masyarakat," ungkapnya.


Mujasim menambahkan, pelatihan batik tersebut diinisiasi dan dihelat tidak lain bertujuan untuk menumbuhkan jiwa entrepreneurship para santri. "Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi bekal berharga bagi para santri untuk menciptakan peluang industri kreatif di tengah masyarakat kelak," pungkasnya.


Kontributor: Syarif Hidayat
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru