Kudus, NU Online Jateng
Lebih dari 500 peserta didik (santri) Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama (MANU) Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS) Kudus mengikuti pembekalan bersama masyayikh (para kiai) Madrasah TBS Kudus pada Sabtu-Selasa (14-17/5/2022) kemarin.
Pembekalan diberikan kepada para santri (siswa) kelas XII yang sebentar lagi akan lulus atau menjadi mutakharijin MANU TBS Kudus.
Kepala Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama (MANU) Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS) Kudus Kiai Syafi'i Noor menyampaikan, pembekalan calon alumni sebagai bentuk perhatian madrasah untuk memberikan bekal pengetahuan kepada santri sebelum 'resmi' menjadi alumni (mutakharijin).
"Ini terakhir yang bisa madrasah berikan kepada para santri, sebelum menjadi mutakharijin," katanya.
Dirinya berpesan, supaya para santri menggali potensi diri dan memaksimalkan potensi yang dimiliki. "Kembangkan potensi yang dimiliki, untuk menjemput kesuksesan di masa depan," ucapnya.
KH Hasan Fauzi dalam paparannya mengingatkan pentingnya para santri untuk senantiasa menjaga dan merawat akhlak (etika). Baik itu akhlak di pondok atau kampus, di rumah dan di masyarakat, di kantor/ instansi dan di mana saja serta kepada siapa saja.
“Alumni (lulusan) Madrasah TBS Kudus harus senantiasa menjaga serta merawat akhlak, dan mengharumkan nama almamaternya,” pesannya kepada ratusan santri tersebut.
Kiai Hasan berharap, agar para santri tidak lupa kepada guru dan almamaternya. “Selain itu, jadilah insan yang selalu ingat dengan guru dan almamaternya yang bermanfaat bagi manusia dan makhluk lain, serta berkhidmahlah dengan jalan menyebarkan (mengajarkan) ilmu (yang dimiliki),” tuturnya.
Dalam rilis yang diterima NU Online Jateng, Wakil Kepala Madrasah bidang kesiswaan Kiai Noor Yasin menjelaskan, beragam materi dalam pembekalan yakni kajian ulumul Qur'an oleh KH M Ulil Albab Arwani, fiqih ubudiyyah yaumiyyah KH M Arifin Fanani, dan akhlak santri oleh KH Hasan Fauzi).
"Materi lain tentang keterampilan agama dan sosial olehKiai Syafi'i Noor), Ahlussunnah wal jamaah (Aswaja) yang akan disampaikan K Ahmad Salim, kemudian ke-NU-an KH Asyrofi Masyitho ketua PCNU Kudus, pengijazahan manaqib KH Ahmad Arwan, dan proyeksi pascastudi di madrasah oleh Ustaz Irsyad," pungkasnya.
Terpopuler
1
Polemik Nasab Ba'alawi dalam Perspektif Aswaja
2
Dari Barak Militer hingga Kabur Aja Dulu, Santri Bahas Isu Kekinian di FMPP 43 Jawa-Madura
3
Ketua Lesbumi PCNU Pati Terbitkan Buku 'Jabrik', Kritik Sosial Dibungkus Cerita Jenaka
4
Wagub Jateng Dorong Ijazah MDT Jadi Nilai Tambah dalam SPMB
5
Lewat NU Online Super App, Kurban Idul Adha Tersalurkan hingga Palestina
6
PCNU Lasem Launching Air Minum NU, Dorong Kemandirian Ekonomi Jam’iyyah
Terkini
Lihat Semua