• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 26 April 2024

Regional

Masjid Baitussalam Kauman Kudus Utamakan Kas untuk Kemaslahatan Umat

Masjid Baitussalam Kauman Kudus Utamakan Kas untuk Kemaslahatan Umat
Masjid Baiturrsalam Kauman, jekulo, Kudus (Foto: NU Online Jateng/M Farid)
Masjid Baiturrsalam Kauman, jekulo, Kudus (Foto: NU Online Jateng/M Farid)

Kudus, NU Online Jateng
Pengelolaan keuangan masjid masih menjadi salah satu problem bagi sebagian besar jamaah di berbagai daerah. Yang banyak terjadi ialah menumpuknya kas dalam jumlah yang banyak, sehingga kemanfaatan amal berkurang.


Berpijak dari hal itu, Nadzir Masjid Jami Baitussalam Kauman Jekulo, Kabupaten Kudus KHM Saiq Mahin memiliki kebijakan yang berbeda. Yaitu dengan memaksimalkan keuangan masjid untuk mashalihul muslim (kebermanfaatan umat islam).


"Praktik di Masjid Kauman Jekulo kas itu memang kami jelaskan untuk masholihul muslim, bukan lagi sekadar untuk masjid," terang Kiai Saiq kepada NU Online Jateng, Sabtu (30/4/22).


Disampaikan, ada dua jenis kotak amal yang satu untuk kebutuhan masjid, satunya lagi untuk kemaslahatan umat. Uang yang terkumpul di kotak amal masjid kata Kiai Saiq, kami salurkan kepada dhuafa, yatim dan guru diniyah sekitar masjid. Biasanya dalam bentuk sembako dan tunai dan disalurkan empat kali dalam setahun.


"Selain itu, masjid juga memberikan bantuan pulsa listrik kepada mushala atau pondok pesantren sekitar masjid masing-masing 100 ribu setiap bulannya," kata Kiai Saiq.


Menurutnya, amal berupa infaq dari masyarakat adalah amanah yang harus segera disalurkan supaya mashlahat. Apalagi masih banyak kaum muslimin yang membutuhkan, seperti kaum dhuafa dan anak yatim.


"Kalau tidak ada kebutuhan membangun, menumpuk kas masjid itu kurang bijak karena masih banyak yang harus dibantu," papar Kiai Saiq.


Masjid imbuh Kiai Saiq, adalah pusat kegiatan Islam. Maka sebisa mungkin juga harus bermanfaat untuk masyarakat sekitarnya. Supaya tidak ada kesan membebani masyarakat karena menarik infaq terus tapi minim kegiatan penyaluran.


"Kalau bisa, para tokoh masyarakat di desa-desa supaya mengajari praktik baik semacam itu, sehingga kas itu tidak sekadar untuk mewah-mewahan bangunan. Tapi memang benar-benar manfaat," pungkasnya.


Kontributor: M Farid


Regional Terbaru