• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Rabu, 8 Mei 2024

Regional

Mahasiswa Ahlit Thariqah Pemalang Adakan Ziarah

Mahasiswa Ahlit Thariqah Pemalang Adakan Ziarah
MATAN di depan salah satu makam tokoh. (Foto: NU Online Jateng/Muntamad)
MATAN di depan salah satu makam tokoh. (Foto: NU Online Jateng/Muntamad)

Pemalang, NU Online Jateng
Mahasiswa Ahlit Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (MATAN) Cabang Pemalang, Jawa Tengah, menyelenggarakan kegiatan ziarah (wisata religi) ke makam sesepuh dan ulama setempat, (10/1). Kegiatan ini diselenggarakan guna menyambut Harlah MATAN yang diperingati setiap tanggal 14 Januari.

 

Selain pengurus, kegiatan ini juga diikuti oleh peserta dari berbagai organisasi dan komunitas, seperti Jam’iyah Ruqyah Aswaja (JRA) Pemalang dan Laskar Patokan dari Kabupaten Brebes.

 

Siti Umurokhimah, perwakilan Srikandi MATAN Pemalang mengatakan, kegiatan ziarah kubur itu penting karena banyak pelajaran yang bisa diambil untuk dimaknai bagi kita yang masih hidup.

 

Kegiatan dimulai dengan ziarah ke Makam Candi Panunggangan, Desa Pegongsoran, Pemalang, yang berada di tengah hutan jati dengan akses melalui jalan setapak. Sesampainya di lokasi peziarah mengunjungi empat makam ulama yang berada di komplek makam tersebut, yaitu Mbah Kiai Jokowono, Mbah Kiai Joko Salam, Mbah Kiai R. Sam’un, Syekh Abdul Rosyid bin Maliki Al-Hafidz, beserta makam para prajurit.

 

Makam Candi Panunggangan diperingati haulnya setiap 1 Muharram oleh keluarga dan santri Pondok Pesantren Az-Zahro Pemalang, khususnya masyarakat Pegongsoran. Selain terdapat wali Allah yang hafidz atau hafal Al-Qur’an, di kompleks makam itu ada juga makam keturunan darah biru/kerajaan, santrinya Sunan Kalijaga, dan prajurit zaman kesultanan Demak dua Generasi (Raden Fatah dan Raden Patiunus).

 

"Perjalanan ziarah dilanjutkan menuju Desa Penggarit Kecamatan Taman. Di sana terdapat Makam Pangeran Benowo dan Ki Gede Jamur Apu. Pangeran Benowo adalah salah satu tokoh utama dalam sejarah berdirinya Kabupaten Pemalang. Kompleks makam beliau berada di belakang Taman Makam Pahlawan Pemalang," ujarnya.

 

Setelah itu lanjutnya, perjalanan bertolak ke utara, menuju pesisir Pantai Widuri Pemalang untuk berziarah ke Makam Syekh Maulana Syamsuddin Pemalang, sekaligus menjalankan ibadah Shalat Dhuhur berjamaah di masjid kompleks makam tersebut. 

 

"Ziarah kubur itu seperti berkunjung ke tiga masa, yaitu masa lalu untuk meneladani tokoh yang diziarahi,  masa sekarang untuk berefleksi dan muhasabah diri, mempertanyakan apa yang sudah kita perbuat selama hidup untuk kemaslahatan, dan masa depan untuk mengingat kematian," tutupnya.

 

Kontributor: Muntamad
Editor: Hasan Fauzy
 


Regional Terbaru