• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Selasa, 14 Mei 2024

Regional

LAZISNU di Daerah Heterogen Hadapi Berbagai Tatangan

LAZISNU di Daerah Heterogen Hadapi Berbagai Tatangan
Kotak Infaq (Koin) NU dari umat untuk umat. (NU Online)
Kotak Infaq (Koin) NU dari umat untuk umat. (NU Online)

Pemalang, NU Onlin Jateng
Bendahara Lembaga Amil, Zakat, Infaq, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kecamatan Randudongkal, Pemalang, Humairo Mufidah, mengatakan bahwa daerah heterogen menjadi tantangan bagi LAZISNU.

 

“Randudongkal menjadi daerah tantangan sepak terjang LAZISNU dikarenakan heterogenitas masyarakatnya, tidak semuanya warga di sana nahdliyin, dan tidak semua suka dengan NU,” ungkapnya, Ahad (10/01).

 

Di Desa Randudongkal sendiri, katanya, belum terjamah LAZISNU, berbeda dengan ranting-ranting di Kecamatan Randudongkal yang tergolong homogen memudahkan bergeraknya program kerja utama LAZISNU, yaitu Koin NU.

 

Menurutnya, penyaluran koin NU itu sudah digelontorkan kepada warga nahdliyin, seperti bantuan-bantuan dana. Bahkan di Randudongkal dana dari koin digunakan untuk pembangunan Gedung NU.

 

“Kendala LAZISNU di masa pandemi menurut saya tidak begitu berpengaruh karena tidak mengumpulkan banyak orang, petugas yang menarik Koin NU dari masing-masing ranting tetap beraktivitas dengan tetap mematuhi protokol kesehatan,” jelasnya.

 

Selain heterogen, ia juga mengungkapkan tantangan LAZISNU di daerah Randudongkal yaitu pada kepercayaan masyarakat, dikatakan demikian karena semua itu berhubungan dengan uang. Terkadang warga juga susah dimintai koin NU apalagi kalau mereka tahu itu dari NU.

 

“Maka dari kami berusaha memilah-milah mana yang warga NU dan bukan NU. Bukan hanya itu kami pun mencari orang yang rela untuk menyisihkan hartanya untuk Koin NU tadi,” lanjutnya.

 

Demi lancarnya program Koin NU katanya, kemungkinan besar pihak LAZISNU Kecamatan Randudongkal meminta bantuan dari tokoh masyarakat perihal untuk sering mengingatkan program Koin NU melalui mushala, dan melalui majelis taklim.

 

“Jadi ketika pemuka agamanya, tokoh masyarakatnya sudah kami masuki untuk sosialisasi program kerja LAZISNU menjadikan optimistis bagi kami telah mendapatkan dukungan-dukungan untuk menjawab tantangan tersebut,” tuturnya.

 

Tetapi jika ternyata tokoh agama di lingkungan tersebut bukan dari kalangan NU, pihaknya yang terjun langsung ke rumah-rumah warga untuk sosialisasi bahwa ada Koin NU,” jelas Humairo Mufidah.

 

Poin terpenting yang menjadikan sulit LAZISNU masuk ke hati masyarakat karena mereka masih menyalurkan dana infaq dan lain-lainnya tersebut tidak disalurkan ke LAZISNU terlebih dahulu.



Kontributor: Imroatus Sholichah
Editor: Hasan Fauzy


Regional Terbaru