• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 29 Maret 2024

Regional

Lepas Calon Wisudawan, Ketua STIA WS Semarang Tegaskan Kedudukan Semua Sarjana Sama 

Lepas Calon Wisudawan, Ketua STIA WS Semarang Tegaskan Kedudukan Semua Sarjana Sama 
Acara pelepasan calon sarjana STIA WS Semarang di Hotel Muria (Foto: NU Online Jateng/Rifqi)
Acara pelepasan calon sarjana STIA WS Semarang di Hotel Muria (Foto: NU Online Jateng/Rifqi)

Semarang, NU Online Jateng
Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam (STIA) Wali Sembilan (WS) akan mewisuda 310 mahasiswa dari program studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI), Ahwalusy Syahsyiah (AS), Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) di Masjid Agung Jawa Tengah pada Rabu (21/9/2022) mendatang.


Ketua STIA WS KH Muhlisin Bisri dalam acara pelepasan calon wisudawan meminta kepada para lulusan untuk segera pulang dan menyampaikan kepada orang tua dan keluarga bahwa saat ini telah menyelesaikan pendidikan strata 1 (S1) dan diwisuda sebagai sarjana.


"Segera pulang dan laporan kepada orang tua bahwa kalian sudah lulus jadi sarjana," ujarnya dalam acara yang digelar di Hotel Muria Semarang, Kamis (15/9/2022).


Kiai Muhlisin pun menerangkan, saat ini telah ada penyetaraan gelar akademik dari perguruan tinggi agama Islam dengan perguruan tinggi umum. "Kedudukan anda sama dengan para sarjana dari jurusan yang lain," terangnya.
 

Kiai Muhlisin memberikan motivasi bahwa setiap wisudawan memiliki peluang yang sama dalam dunia kerja. Dunia kerja menurutnya, memberikan kesempatan yang luas bagi setiap orang dengan kompentensi yang telah dimiliki.


Dalam kesempatan itu, Kiai Muhlisin pun memastikan prosentase kehadiran dosen rata-rata 99 persen. Sehingga, menurut dia mahasiswa mendapatkan pelayanan pendidikan dan pelajaran dengan maksimal. Untuk memastikan hal itu dirinya meminta kepada para wisudawan untuk memberikan testimoni secara langsung baik maupun buruk dalam proses pendidikan dan pembelajaran di STIA WS.


"Saya pastikan bahwa saudara-saudara akan berani dan sanggup untuk memberikan masukan berharga dan indah kepada almamater kita, adik-adik kita, karyawan dan dosen kita," ujarnya.
 

Dirinya menegaskan tidak alergi terhadap kritik mahasiswa. Menurutnya, kritik juga dibutuhkan untuk terus berbenah agar lebih baik lagi. "Kritik boleh tapi yang konsisten. Kritik yang membangun untuk kebaikan kita STIA WS," tuturnya.


"Kritik kami kepada lulusan STIA WS tidak ada, yang ada hanya terima kasih. STIA WS menjadi wasilah untuk berkiprah dalam pendidikan formal. Ini menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk selalu optimis," ungkap salah satu wisudawan yang berlatar belakang santri Rembang.


Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat


Regional Terbaru