Lembaga Kesehatan NU Demak Edukasi Santri Cegah HIV Lewat Pola Hidup Bersih dan Sehat
Rabu, 2 Agustus 2023 | 19:00 WIB

Kegiatan sosialisasi PHBS oleh LKNU Demak di lingkungan pesantren (Foto: NU Online Jateng/Samsul Huda)
Samsul Huda
Penulis
Demak, NU Online Jateng
Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Kabupaten Demak menyiapkan program layanan dan edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), penanggulangan HIV dan TBC, serta materi kesehatan reproduksi untuk kalangan komunitas santri.
Penasehat LKNU Demak dr H Abdul Azis mengatakan, PHBS sangat penting sekali bagi kehidupan santri yang setiap hari menjalani berbagai aktivitas di lingkungan asrama atau pondok pesantren.
"Para santri perlu dibekali dengan kemampuan preventif untuk mencegah ancaman berbagai penyakit dan pemahaman kesehatan reproduksi," kata dokter Azis yang juga Direktur Rumah Sakit Islam Nahdlatul Ulama (RSINU) Demak, di Demak Rabu (2/8/2023).
Disampaikan, dalam merealisasikan program PHBS di lingkungan pesantren Lembaga Keshatan NU Demak menjalin kerja sama dengan Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) dan RSINU Demak.
Program ini lanjutnya, diharapkan dapat berjalan massif dalam kurun waktu satu tahun. Kegiatan perdana atau kick off-nya sudah dimulai bersamaan dengan acara pelantikan dan Muskercab PCNU Demak masa khidmah 2023-2028 di Pesantren Fathul Huda Karanggawang, Sidorejo, Sayung, Demak, Ahad (30/7/2023) lalu.
Ditambahkan, di sela acara pelantikan dan muskercab, LKNU Demak menggelar sosialisasi PHBS yang diikuti para santri, ustadz, dan warga sekitar Pesantren Fathul Huda.
Â
​
Sosialisasi PHBS yang digelar bersamaan dengan bakti sosial layanan kesehatan gratis RSINU Demak di arena pelantikan  dan muskercab NU Demak  ini menarik perhatian Bupati Demak dr Estianah dan wakil Ketua DPRD Demak Zayinul Fattah.
"Alhamdulillah kegiatan PHBS dan stand layanan kesehatan yang disediakan gratis sempat dikunjungi Wakil Ketua DPRD Demak Zayin dan Bupati Demak yang juga berprofesi sebagai dokter dan berkhidmah di RSINU Demak," terangnya.
Perawat senior RSINU Demak Muh Thoyib saat menyampaikan paparan dalam kegiatan sosialisasi mengatakan, TBC merupakan penyakit tuberkulosis yang disebabkan oleh kuman miobacterium tuberculosis.Â
Dikatakan, Indonesia menempati urutan kedua dalam jumlah kasus penyakit TBC terbanyak di berbagai belahan dunia. Karena itu pesantren diharapkan dapat berkontribusi untuk mencegah berkembangnya penyakit TBC melalui PHBS meski dalam skala yang terbatas.
"Caranya secara berkala lurah pondok dapat melakukan skrining TBC kepada para santri yang diduga (suspect) menderita TBC, di antaranya batuk berdarah, batuk berdahak lebih dari 2 minggu, berkeringat di malam hari tanpa aktivitas tertentu dan faktor risiko lainnya," pungkasnya.
Penulis: Samsul Huda
Â
Terpopuler
1
Kado HUT RI: Guru Non-ASN dan Non Formal Terima Insentif
2
Pemprov Jateng Gandeng Unicef Wujudkan Pesantren Ramah Anak, Perempuan, dan Difabel
3
Gubernur Jateng Minta Kenaikan PBB di Pati Dikaji Ulang
4
Satpol PP Sita Donasi untuk Aksi Tolak PBB, Ratusan Warga Pati Geruduk Kantor
5
Santri SMK Unggulan An-Nawawi Purworejo Tampil di Jogja Fashion Week, Suarakan Fashion Berkelanjutan
6
SMK Darul Amanah Bersinar di Jogja Fashion Week, Ning Nawal Dukung Tembus Pasar Global
Terkini
Lihat Semua