• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 5 Mei 2024

Regional

LAZISNU Dawe Kudus Santuni dan Ajak Buka Puasa Anak Yatim

LAZISNU Dawe Kudus Santuni dan Ajak Buka Puasa Anak Yatim
LAZISNU Dawe Kudus santuni anak yatim (Foto: NU Online Jateng/M Farid)
LAZISNU Dawe Kudus santuni anak yatim (Foto: NU Online Jateng/M Farid)

Kudus, NU Online Jateng

Memasuki pekan kedua Ramadhan 1442 H, Unit Pengumpul Zakat, Infaq, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (UPZISNU) Dawe Kudus mengadakan santunan yatim dan buka puasa bersama di Rumah Makan Koppast Margorejo, Ahad (25/4).


Pada gelombang pertama ini, diambil 30 anak yatim dari enam ranting yakni Margorejo, Rejosari, Cranggang, Tergo, Glagah, dan Kandangmas. Rencananya santunan ini akan berlanjut sampai gelombang ketiga menyasar ranting lain se-Kecamatan Dawe.


"Gelombang kedua akan digelar di Waterboom Lau dan yang ketiga di Gedung NU Dawe pada tanggal 2 dan 9 Mei mendatang," ungkap Manajer Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Dawe Noor Achmadi, Senin (26/4).


Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Dawe H Abdullah Kusminto mengaku bangga dengan kinerja yang dilakukan oleh salah satu lembaganya. Ia berharap agar kegiatan semacam ini bisa istiqamah bahkan dalam jumlah penerima yang lebih banyak lagi.


"Mohon doa dan dukungannya, semoga ikhtiar NU melalui LAZISNU ini bisa semakin luas dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, khususnya Kecamatan Dawe," tutur H Kusminto.


H Kusminto juga mendorong agar ranting NU yang belum memiliki pengurus UPZIS agar segera membentuknya. Hal itu merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial NU sebagai organisasi kepada masyarakat.


"Tanggung jawab yang besar ini kalau kita bisa sinergi dengan banyak orang, Insyaallah juga akan ringan," kata dia.


Rais Pengurus Ranting NU Margorejo KH Masrur menyampaikan beberapa pesan pentingnya merawat anak yatim. Mengutip qaul dalam salah satu kitab fiqih ia bahkan meminta kepada para ibu pengasuh agar memisahkan harta anak yatim dengan harta pribadi ibu pengasuh agar tidak tersalahgunakan.


"Harus hati-hati betul, karena jika lalai sedikit saja akan fatal, tetapi jika yatim tersebut diasuh secara baik balasannya adalah surga dan kebaikan yang melimpah di dunia," tuturnya.


Pada kesempatan itu, Kiai Masrur juga menyampaikan kepada para hadirin agar memperhatikan pendidikan anak yatim, utamanya yang ada di sekitarnya. Minimal bisa disekolahkan hingga tamat SMA/MA atau bahkan perguruan tinggi.


"Jangan mentang-mentang sudah tidak disebut yatim terus setelah tamat SD/MI dibiarkan, kasihan, yatim itu tanggung jawab orang-orang yang ada disekitarnya," kata guru di MTsNU Miftahul Falah Cendono ini.


Hadir pada kesempatan itu, Ketua PAC Muslimat NU Hj Sulikah, Ketua UPZISNU Dawe Jumanto, Kepala Desa Margorejo Sumirkan, Ketua PAC GP Ansor Dawe Khoerur Rozikin, dan IPNU-IPPNU Dawe. 


Kontributor: M Farid

Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru