• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 5 Mei 2024

Obituari

KHM Sya’roni Ahmadi Wariskan Banyak Karya

KHM Sya’roni Ahmadi Wariskan Banyak Karya
KHM Sya'rony Ahmadi (Foto: istimewa)
KHM Sya'rony Ahmadi (Foto: istimewa)

Kudus, NU Online Jateng

Innalillahi wa inna ilaihi raji’un, kabar duka menyelimuti umat Islam Kabupaten Kudus dan nahdliyin di Indonesia. Mustasyar PBNU KHM Sya’roni Ahmadi wafat di Rrumah Sakit Islam (RSI) Sunan Kudus pukul 09.00 WIB, Selasa (27/4).


Informasi tentang pemakaman akan dilangsungkan pada pukul 16.00 WIB di sebelah utara Ndalem (rumah) KH Sya’roni Ahmadi. Hingga berita ini diturunkan, pihak keluarga dibantu oleh masyarakat sekitar tengah menyiapkan prosesi pemakaman secara hati-hati dengan tetap memperhatikan situasi dan kondisi di masa pandemi.


Semasa hidupnya, KH Sya’roni dikenal sebagai ulama kharismatik yang tegas dalam memberikan pandangan syariat. Kendati begitu KH Sya’roni juga dikenal sebagai ulama yang santun dan lembut dalam berdakwah. Sebelum pandemi, KH Sya’roni masih aktif mengasuh majelis pengajian tafsir Al-Qur’an di Masjid Al-Aqsha, Menara Kudus setiap Jumat fajar.


Pengajian tersebut di antaranya adalah membaca Al-Qur’an dan tafsir Al-Qur’an. Adapun waktunya setelah Subuh. Dalam setiap pengajiannya, kiai Sya’roni juga mampu mensetting iklim toleransi antara beberapa kelompok yang ada, sebut saja kaum Nahdliyyin dan Muhammadiyah.


Baca jugaInnalillahi, Mustasyar PWNU Jateng KH Sya'roni Ahmadi Kudus Wafat


Dalam bidang pengembangan fisik, Kiai Sya’roni banyak memberikan jasa dalam mengembangkan madrasah-madrasah di Kota Kudus, seperti Madrasah Banat NU, Muallimat, Qudsiyyah, Tasywiq al-Thullab al-Salafiyah (TBS), dan Madrasah Diniyah Keradenan Kudus.


Kiai Sya’roni juga merupakan sosok yang tergolong produktif dalam menulis. KH Sya’roni kerap menulis, mensyarah, dan menterjemah beberapa kitab yang banyak digunakan oleh madrasah dan pondok pesantren di Kudus. Di antara karya KH Sya’roni adalah:

  1. Kitab Al-Faraid al-Saniyah. Kitab ini banyak mengupas tentang doktrin ahlusunnah wal jamaah. Penyusunan kitab ini konon diilhami oleh kitab Bariqat al-Muhammadiyah ‘ala Tariqat al-Ahmadiyah milik KH Muhammadun Pondowan, Tayu, Pati. 
  2. Kitab Faidl al-Asany yang terbagi menjadi tiga juz. Banyak membahas tentang Qira’ah al-Sab’iyyah. 
  3. Tarjamah Tashil al-Turuqat yang membahas ilmu mantiq.
  4. Kitab Al-Tashrih al-Yasir fi ‘ilmi al-Tafsir. Kitab ini banyak mengupas tentang tafsir al-Qur’an mulai dari pembacaan, lafadz, sanad, arti-arti yang berhubungan dengan hukum dan sebagainya. Kitab setebal 79 halaman ini ditulis pada tahun 1972 M/1392 H.
  5. Kitab Terjemah al-Ashriyyah. Membahas ilmu Ushul al-Fiqih dan banyak mengupas tentang lafadz ‘amm dan khas, mujmal dan mubayyan, ijma, qiyas dan sebagainya. Kitab ini disusun pada hari Ahad siang tanggal 29 Juni 1986 M/21 Syawal 1406 H.
  6. Kitab Qira’ah al-Ashriyyah sebanyak tiga juz. Sebagaimana penuturan KH Sya’roni, kitab ini dimaksudkan untuk memudahkan para santri atau para siswa dalam mempelajari kitab kuning. 


Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah mengeluarkan instruksi ke Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Jateng bersama warga NU menggelar shalat ghaib, yasin, dan tahlil untuk almarhum KH Sya'roni Ahmadi yang hingga kini masih tercatat sebagai salah satu Mustasyar PWNU Jateng.


"Saya meminta PCNU dan Nahdliyin se-Jateng menggelar shalat ghaib, yasin, dan tahlil untuk almarhum yang masih tercatat sebagai salah satu Mustasyar PWNU Jateng," ujar Ketua PWNU Jateng HM Muzamil.


Kontributor: M Farid

Editor: M Ngisom Al-Barony


Obituari Terbaru