Regional

MWCNU Wonosegoro Susun Program Kerja Secara Realistis dan Kontekstual

Jumat, 18 Juli 2025 | 11:00 WIB

MWCNU Wonosegoro Susun Program Kerja Secara Realistis dan Kontekstual

Musyawarah Kerja (Musker) I masa khidmah 2025–2030 pada Sabtu (12/7/2025). Kegiatan berlangsung di Gedung NU Center Wonosegoro

Boyolali, NU Online Jateng

Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Wonosegoro, Kabupaten Boyolali menyelenggarakan Musyawarah Kerja (Musker) I masa khidmah 2025–2030 pada Sabtu (12/7/2025). Kegiatan berlangsung di Gedung NU Center Wonosegoro dan diikuti oleh sekitar 100 peserta dari unsur pengurus MWC, Ranting, serta Badan Otonom NU.


Rais Syuriyah MWCNU Wonosegoro, KH Zarkasi, menyampaikan bahwa musker ini merupakan tindak lanjut dari konferensi MWCNU yang digelar beberapa bulan sebelumnya.


“Musyawarah kerja untuk menggali dan menyepakati sejumlah program kerja yang akan menjadi amanat yang kemudian dieksekusi bersama,” ujarnya dalam sambutan pembukaan.


Kiai Zarkasi menegaskan bahwa secara garis besar, amanah utama pendirian Nahdlatul Ulama adalah menjaga, mengamalkan, mengamankan, serta memantapkan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah. Dalam pelaksanaannya, NU mengedepankan prinsip tasamuh (toleran), tawazun (seimbang), tawasuth (moderat), dan i’tidal (adil).


“Berorganisasi juga dibutuhkan prinsip tulus ikhlas, baik saat mengerahkan tenaga, mencurahkan pemikiran, maupun mengeluarkan harta benda,” imbuhnya.


Terkait penyusunan program kerja, Kiai Zarkasi mengimbau agar disusun secara realistis dan kontekstual, disesuaikan dengan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, serta mempertimbangkan aspek pendanaan.


“Kegiatan NU banyak. Agar terlaksana semua, butuh biaya. Sumber biaya NU setidaknya ada tiga: pertama, uang pangkal dari anggota NU; kedua, iuran anggota; ketiga, sumber lain yang sah dan tidak mengikat,” jelasnya.


Sementara itu, Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Boyolali, KH Yahya, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, mengingatkan pentingnya penyusunan program yang terarah dan fokus.


“Dalam penyusunan dan pelaksanaan program perlu ada skala prioritas dan fokus agar nyata capaiannya. Misalnya, untuk melancarkan atau menyukseskan program Kotak Infak (Koin) NU dan Sensus Warga NU, perlu penguatan kepengurusan Ranting dan Anak Ranting terlebih dahulu,” ungkapnya.


Musker I MWCNU Wonosegoro ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang konkret dalam membangun sinergi organisasi serta memperkuat peran NU di tengah masyarakat melalui program-program yang realistis dan berdampak langsung.