Siswanto AR
Kontributor
Boyolali, NU Online Jateng
Dai asal Purworejo KH Muhammad Muhtadil Ilmi (Gus Imiek) mengatakan, yang utama dari acara haul massal adalah mencari ridha Allah dan diniatkan mencari barakah dari masyayikh.
"Acara haul seperti ini menjadi sarana kita untuk menyambungkan lahir dan batin kepada guru kita," katanya di acara Haul Massal ke-34 yang dihelat Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Karanggede, Kabupaten Boyolali, Ahad (18/2/2024).
Disampaikan, ada musibah yang akan turun kepada masyarakat yang berpaling atau menjauhi ulama. "Allah akan mencabut keberkahan dalam rezekinya, baik dalam bentuk kesempitan atau bentuk kelimpahan yang tidak berkah dan menjadikan dirinya jauh dari Allah," ungkapnya.
Gus Imiek menambahkan, musibah yang akan turun adalah Allah memberikan pemimpin yang zalim, sehingga dengan kezalimannya masyarakat akan dipersulit kehidupannya termasuk dalam menjalankan ketaatan kepada Allah.
Untuk menghadapi itu semua, Gus Imiek mengajak berdoa sebagaimana doa ijazah dari simbahnya yang tersambung sampai Simbah Dalhar Watu Congol Magelang. “Allahumma ubat-ubet, biso nyandang biso ngliwet. Allahumma ubat-ubet, mugo-mugo pinaringan slamet. Allahumma kitra-kitri, sugih bebek sugih meri. Allahumma kitra-kitri, sugih sapi sugih pari.”
Camat Karanggede Utatik mengucapkan terima kasih dan selamat atas terlaksananya haul massal MWCNU Karanggede di bulan Sya'ban ini. Semoga semua arwah yang sudah didoakan diampuni dosanya, diterima amalnya, dan dimasukan surganya Allah.
"Kami meminta maaf apabila dalam pemerintahan banyak kekurangan dan kesalahan. Saya berharap, acara haul massal seperti ini bisa dilaksanakan setiap tahun," ujarnya.
Haul Massal dibuka dzikir tahlil mendoakan masyayikh NU, arwah warga Karanggede, serta kaum muslimin semua. Dilanjutkan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya serta Mars Subhanul Wathan sebagai simbol cinta tanah air.
Pengirim: Bani, Siswanto
Terpopuler
1
Penjelasan dan Tata Cara Shalat Rebo Wekasan menurut Mbah Maimoen
2
Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji’un, KH Thoifur Mawardi Pengasuh Pesantren Darut Tauhid Kedungsari Wafat
3
Rebo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Makna di Zaman Sekarang
4
Amalan yang Dianjurkan saat Rebo Wekasan: Shalat hingga Menulis Tujuh Ayat Salam
5
Pesantren Raudlatul Muhibbin Solo Bedah UUD 1945 dalam Perspektif Fiqih Empat Mazhab di Puncak Madirda
6
Unik, Sebelum Gotong Royong Pengecoran Menara Masjid para Warga Pagude Wonosobo Upacara Bendera Peringati HUT Ke-80 RI
Terkini
Lihat Semua