• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 27 April 2024

Nasional

Hadiri Haul Solo, Ini Pesan Penting Keluarga Habib Ali Al-Habsyi

Hadiri Haul Solo, Ini Pesan Penting Keluarga Habib Ali Al-Habsyi
Suasana Haul Solo, ribuan umat Islam padati Jalan Kapten Mulyadi (Foto: Istimewa)
Suasana Haul Solo, ribuan umat Islam padati Jalan Kapten Mulyadi (Foto: Istimewa)

Solo, NU Online Jateng
Rangkaian acara Haul Habib Ali bin Muhammad bin Husain Al-Habsy atau sering disebut Haul Solo ke-111 secara resmi baru dimulai Senin (13/11/2022) hingga puncaknya pada Rabu (16/11/2022) di komplek Masjid Ar-Riyadh Jalan Kapten Mulyadi Surakarta.


Meski demikian, banyak jamaah asal luar daerah, luar pulau, dan luar negeri memilih datang lebih awal agar bisa ikut rangkaian acara yang digelar secara rutin pada bulan Jumadil Akhir di lingkungan Pasar Kliwon Solo.


Melihat jamaah yang diprediksi akan membludak, Khadimul Haul Solo dan Imam Masjid Ar-Riyadh Habib Hasan bin Alwi bin Anis Al-Habsyi berkali-kali menyampaikan imbauan agar tidak usah salaman yang berjubel, utamanya ketika ada ulama atau habaib terkenal.


"Kita hadir di majelisnya beliau atau melihat wajah beliau saja itu sudah merupakan barakah, tidak usah salam-salaman. Apalagi kadang ada yang sudah sepuh dikeroyok jamaah mau minta salaman. Mohon jangan dilakukan," ujar Habib Hasan usai jamaah shalat maghrib pasca Rauha hari ke-2, Ahad (13/11/22).


Di majelis yang penuh orang seperti ini imbuh Habib Hasan, kita tidak tahu siapa sekeliling kita. Kita tidak tahu mana yang baik dan mana yang copet karena bisa jadi pakaiannya sama. "Makanya kalau ada salaman yang berjubel itu berarti kita memberi kesempatan kepada copet untuk beraksi, jangan sampai terjadi," tegasnya.


Cucu Habib Anis Al-Habsy itu berkali-kali menyampaikan imbauan kepada jamaah agar tertib dan tidak berebut salaman dengan alasan barakah. Menurutnya, keberkahan itu bisa didapat manakala kita bisa bahagia dengan cukup memandang wajah ulama dan habib. Atau dengan cara bersyukur karena bisa duduk satu majelis dengan para ulama dan habaib.


"Kalau berebut salaman sehingga membuat susah ulama atau habaib yang kamu akan salami itu bukan barakah namanya. Malah bisa dosa. Maka, jangan begitu. Kalau kalian tidak percaya dengan apa yang saya sampaikan coba tanyakan kepada ulama lain," kata Habib Hasan.


Putra Imam Masjid Ar-Riyadh yang mewakili keluarga Habib Ali bin Hasan membeberkan, acara tahun ini dimulai dari tiga hari sebelum perayaan. Rinciannya, pada 12-13 November pukul 15.00 akan ada salat Asar berjamaah. Dilanjutkan baca Al-Qur'an plus nasihat-nasihat Habib Ali hingga waktu Maghrib tiba.


“Jalan Kapten Mulyadi mulai ditutup pada 14 November pagi. Sebab, di hari itu mulai memasuki acara besarnya. Rangkaiannya seperti hari sebelumnya. Hanya saja acara berlangsung lebih lama sampai salat Isya. Ada tambahan ceramah plus makan malam yang kami suguhkan bagi para tamu,” bebernya.


Disampaikan, acara inti jatuh pada 15 November pukul 09.00 – 12.00. Para jamaah atau tamu akan melantunkan keindahan surat Yasin dan tahlil. Mereka juga akan membaca sejarah Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi. Sehingga pelajaran hidupnya dari lahir hingga wafat bisa dijadikan teladan.


“Mungkin ada beberapa ulama yang akan memberi nasihat. Setelah itu, para tamu akan dijamu makan siang. Berlanjut ke agenda usai makan malam, yakni Hajir Marawis. Memasuki hari terakhir ada jadwal maulid pada Rabu (16/11/2022) dimulai usai waktu shalat Subuh sampai pukul 09.00,” ujarnya.


Seperti diketahui, Haul Solo memang menjadi salah satu kegiatan yang dinanti oleh banyak orang dari seluruh penjuru. Menurut sejarahnya, haul ini pertama kali diadakan oleh Habib Alwi bin Ali bin Muhammad bin Husain Al-Habsy, yaitu putra dari pengarang kitab maulid Shimthudduror.


Ulama Jawa yang terkenal ikut membumikan Haul Solo adalah Mbah Hamid Pasuruan. Bahkan menurut cerita yang masyhur adanya sound sistem di Haul Solo tempo dulu adalah berkat kerja sama santri Mbah Hamid yang membawa sound langsung dari Pasuruan.


Kontributor: M Farid


Nasional Terbaru