• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 2 Mei 2024

Regional

Fatayat NU Jateng: Trauma Healing untuk Bangkitkan Semangat Anak-Anak Terdampak Banjir 

Fatayat NU Jateng: Trauma Healing untuk Bangkitkan Semangat Anak-Anak Terdampak Banjir 
Kegiatan trauma healing oleh Fatayat NU di lokasi banjir karanganyar, Demak (Foto: NU Online Jateng/Rohmad Saleh)
Kegiatan trauma healing oleh Fatayat NU di lokasi banjir karanganyar, Demak (Foto: NU Online Jateng/Rohmad Saleh)

Demak, NU Online Jateng
Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat Nahdlatul Ulama Jawa Tengah menggelar kegiatan 'Trauma Healing' di sejumlah titik lokasi terdampak banjir di Karanganyar Demak yang kini mulai surut genangannya.


Ketua PW Fatayat NU Jateng Hj Tazkiyatul Mutmainnah mengatakan, kegiatan trauma healing sebagai upaya untuk memulihkan psikologi anak terdampak banjir yang kini pulang dari lokasi pengungsian untuk kembali ke tempat tinggalnya.


"Mereka cemas saat kembali dari pengungsian, lingkungan asalnya berantakan. Memenuhi tugas dari PWNU Jateng kami melakukan berbagai upaya untuk membangkitkan semangat anak-anak terdampak," ujarnya.


Iin panggilan akrabnya mengatakan hal itu saat menghadiri kegiatan trauma healing bersama anak-anak korban terdampak banjir di Kecamatan Karanganyar, Demak yang dilaksanakan di Mushala Fadhlul Mujib Desa Karanganyar, Sabtu (30/03/2024).


Menurutnya, trauma healing merupakan salah satu cara untuk mengatasi kecemasan atau trauma pasca terjadinya bencana yang biasanya menimbulkan rasa kekhawatiran dan gelisah yang sangat parah, tak terkecuali yang dialami anak-anak..


"Saat malam hari masyarakat sulit tidur bahkan tidak bisa tidur apalagi jika hujan turun, rasa khawatir dan gelisah itu ditunjukkan dengan berbagai macam ekspresi," ucapnya.
 


Disampaikan, dari rasa gelisah itu ada anak yang berubah menjadi lebih pendiam dan ada juga anak yang tidak mau memiliki barang-barang yang umumnya disukai anak seperti mainan dikarenakan takut hilang terbawa arus banjir.


Karena itu ujarnya, terhadap anak-anak terdampak yang mengalami kondisi seperti ini perlu dilakukan penanganan secara khusus di antaranya melalui kegiatan trauma healing.


Kepala Satuan Koordinasi Wilayah (Kasatkorwil) Garda Fatayat (Garfa) Jawa Tengah Rufi’atu menjelaskan, diadakannya kegiatan trauma healing untuk menghibur anak-anak yang terdampak bencana banjir agar tidak mengalami trauma yang berkepanjangan.


Selain itu lanjut Ndan Upik sapaan akrab Rufi’atun, untuk mengisi kekosongan sekolah anak-anak di saat fasilitas sekolah mereka masih belum berfungsi sebagaimana mestinya. Kegiatan trauma healing kali ini diisi dengan pemberian edukasi melalui fane game dan penanaman spiritual dengan melafalkan bacaan-bacaan islami.


"Anak-anak juga ditugasi untuk mengganbar, karena melalui media menggambar diharapkan anak-anak bisa untuk mengalihkan perhatiannya dari ingatan banjir ke ingatan sekolahnya agar pikirannya kembali fresh," katanya.


Kepala Satuan Koordinasi Cabang (Kasatkorcab) Garfa Demak Sulistyowati kepada NU Online Jateng, Ahad (31/3/2024) mengungkapkan, kegiatan bersama anak intinya untuk memberikan pendampingan kepada anak-anak yang terdampak banjir sebagai penguatan mental agar trauma psikis dalam memori anak-anak terkait banjir sedikit demi sedikit akan hilang. 


Dikatakan, dari kegiatan ini diperoleh pengetahuan langsung di lapangan, yakni ketika memegang anak-anak yang terdampak banjir, yaitu rasa empati yang perlu dipupuk dan ditanamkan kepada anak-anak di manapun berada sedini mungkin.


"Juga disampaikan pelajaran kesabaran kepada anak-anak tentang adanya bencana atau musibah yang melanda, di mana bencana atau musibah yang melanda itu juga atas kehendak Allah SWT maka harus diterima dengan sabar dan tabah," pungkasnya.


Pengirim: Rohmad Saleh


Regional Terbaru