Dorong Dakwah Bilqalam, Lakpesdam Boyolali Adakan Pelatihan Jurnalistik
Boyolali, NU Online Jateng
Dakwah di masa kini semakin dapat menjangkau masyarakat lebih luas dengan memanfaatkan kemajuan teknologi antara lain akses internet. Untuk itulah, warga NU diharapkan dapat ikut meramaikan dakwah di dunia maya.
"Dakwah selain dengan ucapan, juga bil qalam. Melalui tuisan di media, baik media cetak maupun elektronik," terang Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Boyolali, Kiai Iqbal Mulyanto.
Disampaikan, pada kegiatan Pelatihan Jurnalistik yang diselenggarakan Pengurus Cabang Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) NU Boyolali di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nahi Munkar Jlegong, Banyuurip, Klego, Boyolali, belum lama ini (6/8).
Redaktur NU Online Jateng Ajie Najmuddin yang menjadi narasumber dalam pelatihan tersebut, memberikan semangat kepada para peserta yang berasal dari perwakilan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se-Boyolali.
"Kunci agar kita bisa menulis ya dengan cara menulis. Artinya ide tulisan yang bagus, kalau tidak ditulis ya eman," terang Ketua PC Lembaga Ta'lif wan Nasyr (LTN) NU Kota Surakarta itu.
Dalam kesempatan itu, Ajie juga memberikan sejumlah kiat agar artikel berita dapat menarik banyak pembaca. "Selain rumus 5 w dan 1 h, mesti diingat ada nilai dan sudut pandang berita. Agar berita kita ingin viral atau banyak dibaca orang, ya mesti menggunakan prinsip-prinsip tersebut," ujarnya.
Kepada NU Online Jateng, Sabtu (13/8), Ketua PC Lakpesdam NU Boyolali Muslich mengatakan tujuan diadakan pelatihan dasar jurnalistik ini untuk menggali potensi SDM para anggota MWCNU se-Kabupaten Boyolali, khususnya dalam bidang penulisan.
"Harapannya, agar nanti setiap kecamatan minimal memiliki satu kontributor yang bisa menulis berita kegiatan NU di wilayahnya. Kerja sama pelatihan dengan NU Online Jateng ini semoga dapat berlanjut dengan praktik menulis," kata dia.
Muslich juga menaruh harapan kepada para peserta, dengan adanya penulisan berita kegiatan NU, kelak dapat menjadi dokumentasi penting yang dapat dibaca generasi mendatang.
"Karena tulisan ini dapat menjadi penanda atau bukti sebuah peradaban, termasuk juga organisasi NU," ucapnya.
Pengirim: Muh Mustain
