Regional

Di Haul Gus Luthfi Thomafi, Gus Arwani Tekankan Alumni SMK Avicenna Lasem agar Terus Belajar

Senin, 2 Juni 2025 | 06:00 WIB

Di Haul Gus Luthfi Thomafi, Gus Arwani Tekankan Alumni SMK Avicenna Lasem agar Terus Belajar

KH M Arwani Thomafi saat memberikan sambutan dalam acara Haul Akbar KH M Luthfi Thomafi, Ahad (1/6/2025). (Foto: NU Online Jateng/Misbahul Munir)

Rembang, NU Online Jateng

Ikatan Alumni SMK Avicenna Lasem (IKAVILA) menggelar acara Haul Akbar KH M Luthfi Thomafi yang merupakan kepala sekolah SMK Avicenna Lasem pertama pada Ahad (1/6/2025).

 

Acara yang berlangsung di halaman gedung SMK Avicenna Lasem ini dihadiri oleh para alumni dan tamu undangan serta menghadirkan dai muda NU, Lora Muhammad Ismael Al-Kholilie dari Madura.

 

Dalam kesempatan itu, Ketua Yayasan Al-Hamidiyyah Islamic Center Lasem, KH M Arwani Thomafi mengucap rasa terima kasih kepada para alumni yang telah berinisiatif menggelar dan menghadiri acara haul dari adiknya ini.

 

"Di tengah-tengah kesibukan untuk meluangkan waktu untuk bermujalasah mengenang pengasuh dan juga kepala sekolah pertama SMK Avicenna, yakni adik saya, Gus Luthfi Thomafi," ucapnya.

 

"Jadi bapak ibu, SMK Avicenna ini merupakan bentuk dedikasi dari Gus Luthfi ketika beliau belum lama pulang dari Al-Azhar di Kairo," lanjutnya.

 

Sosok yang juga akrab disapa Gus Aang ini juga memberikan pesan agar para alumni bisa terus berada dalam koridor thalabul ilmi.

 

"Di luar itu pun, mbak-mbak mas-mas harus tetap di dalam koridor thalabul ilmi, long life education, di mana pun, kapan pun terus dikembangkan semangat untuk thalabul ilmi," ungkapnya.

 

Dikatakannya, belajar tidaklah cukup hanya dari membaca atau mendengar saja, terlebih lagi di era sekarang ini.

 

"Tidak cukup hanya mengetahui semata, tidak pun cukup hanya membaca atau mendengar, lebih-lebih saat ini ada banyak media, terutama di media sosial kita bisa membaca dan mendengar tentang sesuatu, tentang pengetahuan, bahkan tentang ilmu, tetapi itu tidaklah cukup," ujarnya.

 

Menurutnya, hal ini berkaitan dengan adanya tradisi di pesantren, yakni memiliki sanad keilmuan dan guru.

 

"Satu hal dalam tradisi pesantren adalah sanad, guru. Itu juga sangat penting bagi pengetahuan, apalagi tentang ilmu agama, ilmu fiqih tentang bagaimana kita bisa beribadah dengan baik, itu membutuhkan yang dinamakan dengan sanad," tegasnya.

 

"Alhamdulillah hari ini kita kedatangan Lora Ismael Al-Kholilie yang juga merupakan santri dari Mbah Maimoen Zubair, jadi sudah pas jika kegiatan hari ini menghadirkan ulama yang jelas sanad keilmuannya," imbuhnya.