Nasional

Hadir di Pondok Kauman Lasem, Lora Ismael Al-Kholilie Sampaikan 3 Pesan Penting untuk Santri

Senin, 2 Juni 2025 | 18:00 WIB

Hadir di Pondok Kauman Lasem, Lora Ismael Al-Kholilie Sampaikan 3 Pesan Penting untuk Santri

Lora Ismael didampingi pengasuh Pesantren Kauman Lasem, KH Moch Zaim Ahmad Ma'shoem dalam acara Jalsah Ilmiyah yang diselenggarakan di pesantren tersebut, Ahad (1/6/2025). (Foto: NU Online Jateng/Istimewa)

Rembang, NU Online Jateng

Penceramah muda asal Madura, Lora Muhammad Ismael Al-Kholilie atau biasa disapa Lora Ismael pada Ahad (1/6/2025) hadir dalam acara Jalsah Ilmiah yang digelar di Pondok Pesantren Kauman Lasem yang diasuh oleh KH Moch Zaim Ahmad Ma'shoem.

 

Dalam acara yang melibatkan civitas academica STAI Al-Hidayat Lasem itu, Lora Ismael menyampaikan tiga pesan penting kepada para hadirin.

 

Pesan pertama yang disampaikan pemilik akun Instagram @ismaelalkholilie ini adalah agar santri bisa berbangga diri dengan identitas kesantriannya.

 

Menurutnya, kebanggaan terhadap status sebagai santri adalah fondasi utama untuk berjuang.

 

"Seseorang tidak akan berjuang untuk sesuatu yang bagi dirinya tidak membanggakan," ujarnya.

 

Untuk itu, dirinya mengajak seluruh santri untuk menumbuhkan rasa percaya diri terhadap dunia pesantren, warisan ulama, dan tradisi keilmuan Islam.

 

Kedua, dirinya menyatakan bahwa menjadi santri harus totalitas. Hal ini dikarenakan dalam mencari ilmu bukan sekadar hadir di kelas saja, namun juga melibatkan kesungguhan hati, pikiran, dan tindakan secara menyeluruh.

 

"Santri dituntut untuk hadir sepenuh jiwa dalam proses pencarian ilmu," ucap sosok yang pernah nyantri di Sarang ini.

 

Pesan terakhir yang ia sampaikan adalah santri harus memiliki rasa loyalitas. Dikatakan, yang ia maksud dengan loyalitas adalah bentuk takdzim atau penghormatan kepada ilmu dan guru.

 

Untuk itu, ia menekankan pentingnya adab, kesetiaan, dan penghormatan sebagai jalan keberkahan dalam menuntut ilmu.

 

"Loyalitas itu bukan hanya mengikuti, tapi juga menghargai dan memuliakan guru serta ilmu yang diajarkan," ungkapnya.

 

Di akhir, Lora Ismael berharap agar para santri mampu menjadi pionir perubahan dengan tetap memegang teguh nilai-nilai pesantren, baik dalam kehidupan akademik, sosial, maupun dakwah di tengah masyarakat.

 

"Santri adalah lentera zaman. Ketika ia bangga, total, dan loyal, maka dunia akan merasakan cahayanya," pungkasnya.

 

Kontributor: M. Choiril Himam