• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Rabu, 1 Mei 2024

Regional

Cegah Stunting, Fatayat NU Wonosobo Gelar Orientasi Pemberian Makan Bayi 

Cegah Stunting, Fatayat NU Wonosobo Gelar Orientasi Pemberian Makan Bayi 
kegiatan pelatihan peningkatan gizi bayi dan anak Fatayat NU Wonosobo (Foto: NU Online Jateng/Muharno)
kegiatan pelatihan peningkatan gizi bayi dan anak Fatayat NU Wonosobo (Foto: NU Online Jateng/Muharno)

Wonosobo, NU Online Jateng
Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Wonosobo menggelar 'Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) dan Program Inovasi' di RM Sariroya Gedung Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Wonosobo pada Sabtu (9/9/2023).


Ketua PC Fatayat NU Wonosobo Haryati mengatakan, kegiatan orientasi pemberian makanan merupakan turunan dari program kerja Bidang Kesehatan Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Jawa Tengah mengusung tema 'Optimalisasi Peran Kader Fatayat NU dalam Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting di Wonosobo'.


"Masalah tingginya angka stunting menjadi tanggung jawab kita bersama seluruh kader Fatayat NU. Maka upaya peningkatan asupan gizi harus digalakkan bekerja sama dengan stakeholder agar berjalan dengan baik hasilnya," ujarnya Jumat (15/9/2023).


Disampaikan, dalam  kegiatan yang diikuti perwakilan PC dan PAC Fatayat NU se-Kabupaten Wonosobo pihaknya menjalin kerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonosobo yang menugaskan tenaga medis Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Garung.


"Wilayah Wonosobo merupakan daerah dengan angka kasus stunting cukup tinggi. Karena itu, kader Fatayat NU dimaksimalkan untuk berperan aktif dalam membantu pemerintah yang berupaya  menurunkan angka kasus stunting," ucapnya.
 


PC Fatayat NU  Wonosobo lanjutnya, menghadirkan narasumber internal untuk menyampaikan materi yakni Pengurus Bidang Kesehatan PC Fatayat NU Wonosobo Wilda Inayah. Upaya yang dilakukan Fatayat yakni melakukan upaya dini melalui gerakan pencegahan kasus stunting yang aksi riilnya berupa intervensi gizi spesifik. 


"Sasaran prioritas programnya para  ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia 0-23 bulan. Selain itu juga dilakukan intervensi gizi sensitif dengan peningkatan kualitas air minum,  sanitasi, dan akses kualitas layanan gizi," terangnya.


Wilda Inayah menjelaskan, strategi pemberian makan bayi dan anak (PMBA) direalisasikan melalui standar emas pemberian makan bayi dan anak, inisiasi menyusu dini (IMD) dan pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif hingga usia 6 bulan.
 

"Yang mesti dilakukan, seperti menyiapkan ibu hamil untuk siap IMD, mendampingi ibu hamil untuk mempersiapkan diri agar nantinya bisa melakukan IMD dengan baik. Selain itu memastikan ibu hamil punya buku KIA dan mengingatkan agar membaca sekaligus memahami tentang segala yang harus dilakukan calon ibu dan ibu yang memiliki anak balita," ungkapnya.


Dengan demikian sambungnya, ibu hamil dengan kurang energi kronis (KEK) atau ibu hamil yang memiliki risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK).


"Yaitu yang mempunyai ukuran lingkar lengan atas (LiLA) di bawah 23,5 cm atau indeks massa tubuh (IMT) pada pra hamil atau Trimester I (usia kehamilan kurang 12 minggu) di bawah 18,5 kg/m2 (kurus) bisa dicegah," pungkasnya.


Pengirim: Muharno Zarka 


Regional Terbaru