• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 26 April 2024

Regional

Ansor Gaji Demak Manfaatkan Medsos untuk Bangun Pasar Nahdliyin  

Ansor Gaji Demak Manfaatkan Medsos untuk Bangun Pasar Nahdliyin  
Salah satu karya anak muda Ansor Gaji, Guntur, Demak (Foto: NU Online Jateng/Samsul Huda)
Salah satu karya anak muda Ansor Gaji, Guntur, Demak (Foto: NU Online Jateng/Samsul Huda)

Demak, NU Online Jateng
Pimpinan Ranting (PR) Gerakan Pemuda Ansor Desa Gaji, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak membangun fanatisme pasar nahdliyyin melalui kader-kadernya dari tekanan kapitalisme global yang telah masuk ke wilayah perdesaan.

 

Ketua PR GP Ansor Gaji Guntur Suradi mengatakan, melalui divisi wirausaha, Ansor  mengambil langkah taktis organisatoris mendekatkan produsen-konsumen nahdliyin melalui saluran komunikasi media sosial (medsos).

 

"Divisi wirausaha kami perankan sebagai instrumen untuk mensejahterakan dan mengadvokasi potensi pelaku usaha mikro yang terancam termarginalkan oleh kekuatan kapital besar, ancaman itu juga mengincar para pelaku usaha mikro warga NU di Desa Gaji," kata Suradi di Demak, Jumat (23/7).

 

Ketua divisi wirausaha Ansor Ranting Gaji Abdul Mufid

 

Dijelaskan, divisi Wirausaha Ansor Gaji menghadirkan 'Lapak Sahabat Kita' (Lasta) melalui jaringan medsos untuk membangun silaturahim produsen dan konsumen di lingkungan warga NU sehingga tercipta pangsa pasar nahdliyin fanatis dan loyal yang akan menguatkan pilar ekonomi nahdliyin di akar rumput.

 

"Lasta merupakan bagian dari realisasi program wirausaha. Sebelumnya Ansor Gaji  melalui divisi Lingkungan Hidup sukses mengembangkan tanaman rakyat lewat kerja sama memanfaatkan lahan-lahan kosong milik warga dengan sistim bagi hasil," terangnya.

 

Ketua divisi wirausaha Ansor Ranting Gaji Abdul Mufid mengatakan, di wilayahnya banyak pelaku usaha mikro dari kalangan nahdliyin yang  memproduksi berbagai komoditas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat.

 

"Komoditas itu mulai dari barang konsumtif seperti garam, kopi, madu, rempah hingga berbagai macam handycraf (kerajinan tangan) peralatan rumah tangga seperti gelas dan cangkir berlogo Ansor atau NU," ucapnya.

 

Menurutnya, usaha yang dilakukan membutuhkan dukungan jejaring pasar agar tetap bisa bertahan di tengah kian lambannya laju perekonomian lokal akibat terdampak kebijakan penanganan covid.

 

"Lasta sejak awal tahun ini telah mempromosikan produk-produk pelaku usaha  mikro nahdliyin. Hasilnya muncul pangsa pasar nahdliyin yang loyal dan berhasil menggairahkan ekonomi lokal, warga teredukasi untuk belanja di warung sekitar tempat tinggalnya," tuturnya.

 

Dia menambahkan, seiring dengan berjalannya waktu, Lasta berhasil mengedukasi warga dalam berbelanja dan mempermudah transaksi melalui  saluran komunikasi medsos yang disiapkan yakni  https://www.facebook.com/Lasta.Ansor/ dan https://www.instagram.com/p/CRp-gtTl46g/?utm_medium=copy_link .

 

Baca juga:

 

 

Mentor gerakan kewirausahaan GP Ansor Demak Muhammad Nur Ihsan mengatakan, tumbuh suburnya minimarket-minimarket modern berjaringan di pedesaan mengancam kelangsungan usaha para pelaku usaha mikro.

 

Dikatakan, ada cara khusus untuk menghadapi mereka, jumlah nahdliyin yang besar dan selama ini dijadikan pangsa pasar kapitalis global saatnya direbut melalui gerakan ideologisasi.

 

"Lasta hadir di Desa Gaji menjadi eksperimen ideologisasi pasar nahdliyin dalam melindungi pelaku usaha lokal," pungkasnya.

 

Penulis: Samsul Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru