Demak, NU Online Jateng
Mendidik siswa tidak sebatas mengajar ilmu pengetahuan atau transfer of knowledge, lebih dari itu, pendidikan yang berhasil akan tampak dari implementasi dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, membentuk karakter peduli terhadap sesama terus dilakukan oleh Madrasah Aliyah Futuhiyyah 2 (MAF 2) Mranggen Demak.
Hal inilah yang ditegaskan Kepala MAF 2, H Ahmad Faizurrahman Hanif saat penyembelihan hewan kurban di MAF 2. "Ini merupakan praktik dalam pembelajaran nilai-nilai agama tentang arti berkorban, keikhlasan, kesabaran, dan juga berbagi dengan sesama," kata Gus Faiz, sapaan akrabnya kepada NU Online Jateng, Kamis (22/7).
Dalam dua tahun ini, sedikitnya madrasah yang berada di Jalan Suburan, Mranggen, Demak ini telah menekankan pentingnya karakter peduli sesama dengan beberapa kegiatan sosial. Disebutnya bantuan korban banjir, bantuan terdampak Covid-19, dan terbaru dengan berkurban.
Dengan ikut berkurban di masa pandemi, menurut dia, siswa diharap lebih peka terhadap realitas sosial yang terjadi di masyarakat. "Mudah-mudahan dengan ini (berkurban), para siswa menjadi terlatih dan terbiasa menolong orang yang tengah kesusahan," tuturnya.
Senada, Wakil Madrasah Bidang Kesiswaan, Lukman Hakim mengakui bahwa dampak ekonomi akibat pandemi memang sangat terasa sehingga pada tahun ini hanya bisa menyembelih satu ekor sapi.
"Kegiatan penyembelihan hewan kurban ini merupakan agenda rutin madrasah yang dilaksanakan oleh warga madrasah di bawah bimbingan Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan," ungkapnya.
Menurutnya, penyembelihan hewan kurban juga mengandung tujuan pendidikan karakter yang harus ditamankan dalam diri para pelajar MAF 2, yakni keikhlasan berbagi dengan yang lain.
"Selain rela berkorban, kegiatan ini dimaksudkan untuk meneladani nilai-nilai dan sifat keikhlasan Nabi Ismail dan ketaatan Nabi Ibrahim atas perintah Allah Ta'ala," ucapnya.
Salah satu guru, Ahmad Dliya’uddin merasa bersyukur dengan kegiatan tersebut. Sebab, meski dalam kondisi pandemi, MAF 2 masih bisa melaksanakan ibadah kurban. Menurutnya, penyembelihan hewan kurban adalah simbol pengorbanan yang harus dilakukan setiap orang atas dirinya sendiri.
"Pengorbanan yang sebenarnya adalah pengorbanan diri atas segala sesuatu yang dimilikinya. Ketika binatang kurban disembelih melambangkan hilangnya sifat kebinatangan dalam diri kita," ungkapnya.
"Karena pada hakikatnya hewan kurban itu kita sendiri yang akan menikmati, sedangkan yang akan sampai di hadapan Allah adalah ketakwaan yang mendasari pengorbanan kita," lanjutnya.
Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum, Ahmad Rokhimim menambahkan, kegiatan dilaksanakan secara terbatas sesuai standar protokol kesehatan. “Hewan kurban ini dibeli murni dari keuangan madrasah, tempat pemotongan di lapangan MA Futuhiyyah 2 dengan menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: Ahmad Hanan
