• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 28 April 2024

Regional

Anak Muda Harus Bermimpi Kuliah Ke Luar Negeri 

Anak Muda Harus Bermimpi Kuliah Ke Luar Negeri 
Pengasuh Pesantren Al-Inaaroh Wonotunggal, Batang KHM Luthfi (tengah) (Foto: Dok)
Pengasuh Pesantren Al-Inaaroh Wonotunggal, Batang KHM Luthfi (tengah) (Foto: Dok)

Batang, NU Online Jateng
Pengasuh Pesantren Al-Inaaroh Wonotunggal, Kabupaten Batang KHM Luthfi mengatakan, saat ini Indonesia masih mengalami kesenjangan signifikan dalam pendidikan, maka diperlukan terobosan-terobosan.


“Tidak ada alasan lagi bahwa anak tidak kuliah, tidak melanjutkan studinya, karena miskin. Banyak beasiswa tersedia untuk orang-orang yang mau dan berani berusaha,” ujarnya saat meresmikan Center of Al-Inaaroh Future Studies (CAFS), Sabtu (23/9/2023) lalu.


Disampaikan, CAFS adalah sebuah lembaga inkubasi latecomer yang berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan. Soft launching CAFS Future Language Forum 2023 bertajuk 'Elevating Education Capacity through Innovation, Language and Acceleration Programs' digelar di Ballroom Pesantren Putri Al-Inaaroh Batang. 


"Selain menjadi lembaga inkubasi pendidikan, CAFS juga menjadi wadah untuk menampung keinginan ambisius seseorang yang hendak melebarkan sayapnya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi," terang Kiai Luthfi yang juga Wakil Katib PWNU Jateng itu.


Dalam siaran pers yang diterima redaksi NU Online Jateng, Sabtu (30/9/2023) dijelaskan, kehadiran CAFS adalah mendobrak mindset kerdil yang terkadang menghambat seseorang untuk berkembang, apalagi jika ia berada di lingkungan yang kurang mendukung, statis, dan membelenggu. 
 


“Harapannya CAFS mampu memobilisasi anak muda, berani turun ke masyarakat dengan mengupakayakan kepedualiannya kepada masyarakat akan pendidikan,” ungkapnya.


Kiai Luthfi berpesan, agar keberadaan CAFS tidak hanya soal fenomena sebuah ide dasar tanpa ada aksi apapun. Sehingga kemanfaatan lembaga ini dapat dirasakan oleh kalangan yang benar-benar membutuhkan.


Direktur CAFS M Afifudin menjelaskan, sebenaranya beasiswa bukan ditunjukkan untuk orang-orang miskin atau orang-orang yang berprestasi saja, melainkan dimaksudkan kepada siapa pun yang memang memenuhi syarat. 


"Peluangnya, saat ini akses dan informasi mengenai beasiswa lebih melimpah, sehingga kendala utamanya ada pada diri sendiri, yakni meningkatkan kapasitas kebahasaan, menjadi pribadi yang disiplin dan berani belajar sendiri,” pungkasnya.

  
Pengirim: Etika Filashofia, Khumairoussolikha


Regional Terbaru