Universitas Wahid Hasyim Gelar Orientasi Keaswajaan bagi Mahasiswa Baru
Jumat, 27 September 2024 | 10:00 WIB
Semarang, NU Online Jateng
Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) menggelar orientasi keaswajaan pada 24-25 September 2024, yang diikuti oleh 1.463 mahasiswa baru, termasuk 23 mahasiswa asing dari berbagai negara di antaranya India, Vietnam, Kamboja, Thailand, Timor Leste, Afghanistan dan Sri Lanka.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan nilai-nilai keaswajaan yang menjadi ciri khas Unwahas, serta mengintegrasikan pemahaman tentang pentingnya tradisi dalam konteks global yang semakin berkembang.
Ketua Aswaja Center Unwahas, Ma’as Shobirin dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh mahasiswa baru. Ia juga menegaskan kepada semua mahasiswa akan pentingnya memahami dan menjaga nilai-nilai keaswajaan dalam kehidupan sehari-hari.
“Keaswajaan bukan hanya sekadar pengertian, tetapi sebuah praktik yang harus diterapkan dalam berinteraksi dengan sesama, termasuk dalam konteks global, Ketokohan Kiai Wahid Hasyim hal mutlak untuk dijadikan teladan bagi kita semua ” jelasnya.
Kegiatan diawali dengan bacaan tahlil yang dipimpin oleh KH Kholid. Selanjutnya, cara dibuka secara resmi oleh Rektor Unwahas, Prof. Mudzakkir Ali. Dalam sambutannya, ia menyampaikan harapannya agar mahasiswa dapat menjadi mahasiswa moderat.
“Tema yang diangkat dalam orientasi ini adalah ‘Merawat Tradisi dan Menumbuhkan Inovasi di Era Global,’ sebuah tema yang sangat relevan mengingat pesatnya perkembangan teknologi dan budaya saat ini,” tuturnya.
Prof. Mudzakkir menambahkan bahwa mahasiswa harus bisa menggabungkan pengetahuan yang diperoleh dengan nilai-nilai keaswajaan yang telah diwariskan.
Pada sesi pertama, materi disampaikan oleh Ketua Pergunu Jawa Tengah H. Nur Cholid yang menjelaskan tentang upaya dalam merawat tradisi NU di lingkungan kampus. Dilanjutkan dengan materi pandangan tentang keteladanan Kiai Wahid Hasyim yang disampaikan oleh Wakil Sekretaris PWNU Jawa Tengah Muhammad Nuh dan diakhiri penyampaian materi oleh Khodimul Majlis Al Fadhilah Semarang dan Dekan FAI Unwahas KH. Iman Fadhilah yang menitikberatkan pada aspek inovasi berbasis komunitas sbagi generasi NU.
Sesi kedua diiisi dengan materi Pilar Unwahas yang disampaikan oleh Direktur Pondok Pesantren Luhur Wahid Hasyim KH Muh Syaifudin, Ketua Majlis Asmaul Husna Unwahas Achmad Munib dan Takmir Masjid Nurul Ulum Unwahas H Ibrahim Arifin memberikan wawasan mengenai praktik keagamaan yang dapat membentuk karakter mahasiswa.
Hari kedua kegiatan dilaksanakan secara luring di masing-massing fakultas. Mahasiswa diajak untuk lebih memahami detail mengenai keaswajaan di Tingkat fakultas agar lebih dekat dengan kajian keilmuan yang akan pelajari di bangku perkuliahan dan diampu oleh segenap pimpinan fakultas.
Orientasi keaswajaan ini diharapkan dapat memberikan bekal bagi mahasiswa, baik lokal maupun asing, untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai keaswajaan. Diharapkan, dengan semangat merawat tradisi dan menumbuhkan inovasi, mahasiswa Unwahas dapat berkontribusi positif dalam masyarakat dan menjadi teladan di era global yang penuh dinamika. Dengan demikian, Unwahas tidak hanya melahirkan generasi yang cerdas, tetapi juga yang berkarakter dan berintegritas.
Terpopuler
1
Ahad Kliwonan dan Pelantikan Pengurus NU Se-Tawangsari Digelar di Panggung Alam Taruwongso
2
Pesantren Tarbiyatul Qur’an Al Waro’ Juwiring, Warisi Perjuangan Kiai Muslimin Santri Pendherek KH Al Mansur Popongan
3
Empat Pesan KH Ali Maksum yang Harus Diketahui Pengurus NU
4
PAC dan PR IPNU IPPNU Tempel Dilantik, Siap Optimalkan Peran Organisasi
5
Masjid Agung Demak: Warisan Wali Songo yang Kini Jadi Magnet Wisata Religi Modern
6
Dosen IAI An-Nawawi Purworejo Tawarkan Konsep At-Takāmul At-Takayyufi dalam Pendidikan Moderasi Beragama
Terkini
Lihat Semua