• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 10 Mei 2024

Regional

Rektor Unwahas Semarang: Mahasiswa Baru Wajib Ikut Orientasi Keaswajaan

Rektor Unwahas Semarang: Mahasiswa Baru Wajib Ikut Orientasi Keaswajaan
​​​​​​​Rektor Unwahas Prof H Mudzakir Ali (tengah pegang mic) saat membuka Orientasi Keaswajaan (Foto: NU Online Jateng/Rifqi)
​​​​​​​Rektor Unwahas Prof H Mudzakir Ali (tengah pegang mic) saat membuka Orientasi Keaswajaan (Foto: NU Online Jateng/Rifqi)

Semarang, NU Online Jateng
Ahlusssunnah Wal Jamaah (Aswaja) sebagai paham dalam Islam menjadi landasan utama di Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang. Karena itu Rektor Unwahas Prof H Mudzakir Ali mewajibkan mahasiswa baru mengikuti 'Orientasi Keaswajaan'.

 

"Semua mahasiswa baru wajib mengikuti orientasi keaswajaan. Karena Unwahas merupakan kampus yang berlandaskan ajaran ahlussunnah wal jamaah an-nahdliyah atau Aswaja ala Nahdlatul Ulama (NU) sehingga dikenal dengan Kampus Aswaja," kata Mudzakir.

 

Mudzakir mengatakan hal itu saat ditemui seusai membuka acara orientasi keaswajaan yang digelar secara virtual dari ruang rapat multimedia yang ada di lantai 6 gedung Rektorat Unwahas, Jalan Menoreh Tengah Sampangan, Kota Semarang, Rabu (8/9).

 

"Mahasiswa Unwahas ini sangat plural, dari berbagai sekolah dan ada juga yang berasal dari luar negeri seperti Thailand, Tiongkok, Afganistan, dan sebagainya," ungkapnya. 

 

Karena itu lanjutnya, sangat penting bagi civitas akademik Unwahas untuk membekali mahasiswa baru selayaknya sekolah yang ada di Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU.

 

"Jadi meskipun keaswajaan ala NU ada di mata kuliah dasar umum (MKDU) yang wajib ditempuh sebanyak 3 SKS (sistem kredit semester), orientasi ini harus kita jalankan agar hasilnya lebih baik," tuturnya.

 

Menurutnya, Islam dengan negara tidak bertentangan dan tidak perlu dipertentangkan. Melainkan satu sama lain saling melengkapi. "Kita bisa menjalankan agama dengan aman dan nyaman karena punya negara yang aman dan damai, aswaja tidak mengajarkan harus mendirikan negara Islam, tapi menjadikan negara ini nyaman, tentram dan damai bagi semua penganut agama, dan menjadikan masyarakat ini religius," tegasnya.

 

"Mari bersama Unwahas menciptakan tatanan masyarakat yang intelek dan berkarakter religius, ini yang perlu kita tekankan," sambungnya.

 

Ketua Panitia Orientasi Keaswajaan Ali Imron mengungkapkan, orientasi keaswajaan bagi mahasiswa baru dilaksanakan setelah mahasiswa baru mengikuti serangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB).

 

"Dulu kegiatan ini digabung dalam PKKMB, mulai tahun 2018 kita sendirikan. Jadi biar PKKMB bisa fokus pada pengenalan berbagai organisasi dan aktivitas akademik utamanya," katanya.

 

Diterangkan, sedikitnya ada 2.498 mahasiswa baru yang mengambil strata satu (S1), starata dua (S2), dan Strata tiga (S3) yang kesemuanya tersebar di Fakultas Kedokteran, Fakultas Farmasi, Fakulas Agama Islam (FAI), Fakultas Pertanian, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Hukum, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Teknik, dan Fakultas Ekonomi.

 

Sedangkan pascasarjana terdapat jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Hukum Ekonomi Syariah, dan jenjang S3 PAI. "Mahasiswa baru wajib mengikuti orientasi keaswajaan selama dua hari," tegasnya.

 

Pada tahun ini lanjutnya, kegiatan dilaksanakan secara terpusat dari ruang rapat multimedia yang ada di lantai 6 gedung rektorat mengingat pandemi Covid-19 belum memungkinkan mengumpulkan massa dalam jumlah besar.

 

"Mahasiswa baru mengikuti via zoom atau live streaming di youtube, dan mengikuti free test maupun post test sesuai aturan yang ada, yakni memanfaatkan perkembangan teknologi," urainya. 

 

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru