Pendidikan Islam

Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Ajak Generasi Muda Hidupkan Spirit Nahdlatul Tujar

Jumat, 27 Desember 2024 | 12:00 WIB

Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Ajak Generasi Muda Hidupkan Spirit Nahdlatul Tujar

Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, H. Syarif Abdillah dalam seminar "Spirit Nahdlatul Tujar bagi Pelajar NU" yang diadakan Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) yang dilakukan di digelar di Hotel Grand Dian Guci, Tegal pada Rabu (25/12/2024). (Foto: Istimewa)

Tegal, NU Online Jateng

Semangat mandiri dan kemandirian ekonomi menjadi tema utama seminar "Spirit Nahdlatul Tujar bagi Pelajar NU" yang diadakan Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) yang di digelar di Hotel Grand Dian Guci, Tegal pada Rabu (25/12/2024).

 

Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, H. Syarif Abdillah dalan kesempatan tersebut menyampaikan bahwa Nahdlatul Ulama dibentuk dari tiga gerakan besar: Nahdlatul Wathan, Tashwirul Afkar, dan Nahdlatul Tujar. Nahdlatul Tujar didirikan pada tahun 1918 oleh Kiai Haji Wahab Hasbullah untuk melawan pengaruh buruk kapitalisme kolonial Belanda.

 

"Nahdlatul Tujar lahir untuk mengatasi ketimpangan ekonomi yang ditimbulkan oleh kolonial. Gerakan ini bertujuan memperkuat ekonomi umat dan juga sebagai sarana dakwah melalui perdagangan," ujarnya.

 

H. Syarif Abdillah menambahkan bahwa ulama dulu menggunakan perdagangan untuk menyebarkan nilai-nilai Islam yang moderat dan inklusif. Semangat ini diharapkan bisa dihidupkan kembali oleh generasi muda NU, terutama di era globalisasi yang penuh tantangan.

 

Ia juga mendorong pelajar NU untuk meneladani semangat kemandirian dari tokoh besar seperti Gus Dur. Gus Dur dikenal sebagai pemimpin yang mampu menggerakkan umat untuk berdiri sendiri dan tidak bergantung pada orang lain.

 

"Gus Dur adalah contoh nyata bagaimana seorang tokoh NU menjadikan kemandirian sebagai bagian dari perjuangan. Beliau selalu mengajarkan agar umat kuat, baik dalam iman maupun ekonomi," katanya.

 

Lebih dari itu, H. Syarif Abdillah mengajak pelajar NU Jawa Tengah untuk membangun mental pengusaha sejak dini, memanfaatkan potensi yang ada, dan terus berinovasi. Ia menekankan bahwa pelajar NU harus menjadi pelopor dalam gerakan ekonomi yang berbasis nilai-nilai Islam.

 

Seminar ini diharapkan menjadi kesempatan bagi pelajar NU untuk memahami pentingnya kemandirian ekonomi sebagai bagian dari perjuangan umat. Spirit Nahdlatul Tujar yang diwariskan oleh pendiri NU bukan hanya sejarah, tetapi juga semangat yang harus terus hidup di kalangan generasi muda.

 

Dengan ilmu, semangat mandiri, dan komitmen terhadap nilai-nilai Islam, pelajar NU di Jawa Tengah diharapkan menjadi penggerak perubahan yang bermanfaat bagi umat dan bangsa. Seminar ini juga mengingatkan bahwa perjuangan ekonomi adalah salah satu bentuk dakwah yang paling relevan sepanjang zaman.

Muhammad Miftahul Khoir