Pendidikan Islam

LP Ma’arif PW NU Jateng Dorong Pendidikan Karakter di Tengah Krisis Bullying dan Kekerasan

Jumat, 27 Desember 2024 | 09:00 WIB

LP Ma’arif PW NU Jateng Dorong Pendidikan Karakter di Tengah Krisis Bullying dan Kekerasan

Ketua PW IPNU Jawa Tengah, Irfan Khamid (kiri), Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif PW NU Jawa Tengah, Fahruddin Karmani (tengah), Ketua PW IPPNU Jawa Tengah, Dwi Sangita dalam acara Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) II PW IPNU-IPPNU Jawa Tengah yang digelar di Hotel Grand Dian Guci, Tegal, pada Rabu, (25/12/2024). (Foto: Istimewa)

Tegal, NU Online Jateng

Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif PW NU Jawa Tengah, Fahruddin Karmani mengungkapkan apresiasinya terhadap hasil riset yang dilakukan oleh PW IPNU IPPNU Jawa Tengah. Dalam pernyataannya, Fahruddin menekankan bahwa saat ini Indonesia tengah menghadapi darurat bullying dan kekerasan di lingkungan pendidikan, baik di madrasah maupun sekolah.

 

Hasil riset yang melibatkan 3.000 responden di seluruh Jawa Tengah menunjukkan angka yang mengkhawatirkan. Sebanyak 46 persen remaja terlibat hubungan pacaran, 40 persen telah melakukan aktivitas seksual, dan 30 persen terlibat dalam judi online serta pinjaman online. Temuan ini menyoroti kebutuhan mendesak untuk memperkuat pendidikan karakter di kalangan siswa.

 

“Sebagai lembaga di bawah Nahdlatul Ulama, kami berkomitmen untuk memperkuat karakter melalui pendidikan,” ungkapnya dalam acara Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) II PW IPNU-IPPNU Jawa Tengah yang digelar di Hotel Grand Dian Guci, Tegal, pada Rabu, (25/12/2024)

 

Ia menekankan pentingnya memberikan pelatihan kepada tenaga pendidik mengenai metode pembelajaran yang efektif dan perilaku yang harus dicontohkan di depan siswa.

 

Dalam rangka menanggapi isu-isu tersebut, ia menyampaikan bahwa LP Ma’arif bersama IPNU IPPNU berencana untuk menyusun kurikulum yang berfokus pada orientasi karakter dan budaya positif. Ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang aman dan nyaman bagi siswa.

 

Fahruddin juga menggaris bawahi tantangan yang ditimbulkan oleh media sosial dan informasi yang tidak terfilter. “Kami tidak bisa membatasi ruang gerak media, tetapi kami harus mengambil langkah-langkah preventif untuk mendidik siswa tentang penggunaan media yang bijak,” ujarnya.

 

Sementara itu, Ketua PW IPNU Jawa Tengah, Irfan Khamid, menambahkan bahwa organisasi mereka berkomitmen untuk mengatasi masalah ini melalui kerjasama dengan LP Ma’arif, dengan harapan dapat menggerakkan kampanye di seluruh kecamatan di Jawa Tengah.

 

“Rekomendasi kebijakan juga akan kami sodorkan kepada pemerintah untuk memastikan bahwa kami dilibatkan dalam penuntasan isu-isu ini,” tegas Irfan.

 

Dengan langkah-langkah proaktif ini, LP Ma’arif dan IPNU IPPNU berharap dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik dan mendukung perkembangan karakter siswa di tengah tantangan yang ada.

 

Muhammad Miftahul Khoir