• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Selasa, 30 April 2024

Opini

Berdaya dan Bergerak Bersama dalam Merawat Kemerdekaan

Berdaya dan Bergerak Bersama dalam Merawat Kemerdekaan
Foto: Ilustrasi (gramedia)
Foto: Ilustrasi (gramedia)

17 Agustus 1945 merupakan hari paling bersejarah bagi bangsa Indonesia atas kenikmatan yang diberikan Allah Swt berupa kemerdekaan. Karena pada bulan ini Indonesia meraih kebehasilanya dalam mengusir penjajah di muka bumi Indonesi dengan berbagai cara untuk merebut kemerdekaan sampai pada puncak bangsa Indonesia berhasil meraih kemerdekaanya. 


Bangsa Indonesia sekarang sudah memasuki usia 78 tahun menandakan bahwa masyarakat Indonesia mampu untuk mempertahankan kemerdekaan sudah seharusnya kita mensyukuri dan menjaga kemerdekaan Indonesia. Salah satu bentuk refleksi yang harus kita lakukan adalah berdaya dan bergerak bersama membangkitkan semangat Nahdlatul Wathan, Nahdlatut Tujjar, dan Taswirul Afkar. Dari tiga komponen tersebut merupakan wujud komitmen dalam mempertahankan atas kemerdekaan yang Allah berikan pada bangsa Indonesia. 


Ikhtiar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dalam merawat kemerdekaan dengan  melakukan tiga gerakan yang dapat membangun peradaban bangsa Indonesia yang lebih maju dan mampu menghadapi tantangan global. Pertama, hubungan PMII dengan negara. Pengelolalan suatu negara merupakan sebagai bagian dari kehidupan manusia secara Aam (umumnya) dan warga pergerakan pada khususnya. Membangun sikap nasionalisme sama saja kita mengamalkan Nahdlatul Wathan (kebangkitan tanah air). 


Seperti dalam firman Allah dalam QS An-Nisa ayat 66:


وَلَوْ أَنَّا كَتَبْنَا عَلَيْهِمْ أَنِ ٱقْتُلُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ أَوِ ٱخْرُجُوا۟ مِن دِيَٰرِكُم مَّا فَعَلُوهُ إِلَّا قَلِيلٌ مِّنْهُمْ ۖ وَلَوْ أَنَّهُمْ فَعَلُوا۟ مَا يُوعَظُونَ بِهِۦ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ وَأَشَدَّ تَثْبِيتًا 


“Sesungguhnya seandainya kamu perintahkan kepada mereka (orang-orang munafik) agar memunuh diri kamu atau keluarlah dari kampung halaman kamu. Niscaya mereka tidak akan melakukanya, kecuali sebagian kecil dari mereka. (QS An-Nisa ayat 66).


Sudah menjadi kewajiban bagi kaum pergerakan dalam merawat kemerdekaan Indonesia agar kemerdekaan ini dapat dirasakan oleh semua warga negaranya bukan untuk dinikmati oleh oknum yang tidak bertanggung jawab yang berusaha meraih keuntungan untuk individu dan kelompoknya saja. Menjaga dan merawat kebinekaan merupakan gerakan utama yang harus di lakukan untuk menjaga keutuhan bangsa Indonesia.


Salah satu kunci dalam strategi mengelola negara diperlukan kepintaran kita dalam arus sistem yang dibangun oleh penguasa dan mampu memaknai gerakan PMII secara tepat, tidak menyimpang dari tujuan PMII. Gerakan PMII dalam berhubungan dengan negara maupun penguasa itu penting karena dalam situasi pertarungan global ideologi agama, politik,  dan ekonomi bertarung. Salah satu setrategi untuk mempertahankan dan mensyiarkan ideologi adalah melalui jalur kekuasaan. 


Kedua, hubungan PMII dengan pesantren. PMII dan pesantren. Ibarat Safina (kapal) besar yang akan membawa penumpangnya menuju ke tujuan yang menjadi pelabuhan cita-citanya. pergerak dalam bidang pendidikan di pesantren merupakan pengamalan dari taswirul afkar. Pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua di Indonesia yang sudah dari dulu berkembang di Indonesia sebagai sarana untuk berdakwah dan mendidik santri dalam mempelajari ilmu agama,  pesantren didirikan oleh para ulama dengan kesabaran, kemandirian, kesederhanaan, dan keiklasan. Pesantren telah berperan besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan menyiapkan pemimpin yang ahli ilmu dijelaskan dalam QS Al-An’am : 125.

    
فَمَن يُرِدِ ٱللَّهُ أَن يَهْدِيَهُۥ يَشْرَحْ صَدْرَهُۥ لِلْإِسْلَٰمِ ۖ وَمَن يُرِدْ أَن يُضِلَّهُۥ يَجْعَلْ صَدْرَهُۥ ضَيِّقًا   حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِى ٱلسَّمَآءِ ۚ كَذَٰلِكَ يَجْعَلُ ٱللَّهُ ٱلرِّجْسَ عَلَى ٱلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ


“Barangsiapa yang Allah SWT menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (mempelajari, memeluk, mengamalkan, dan mendakwahkan) Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah SWT kesesatannya, niscaya Allah SWT menjadikan dadanya sesak lagi sempit (untuk mempelajari, memeluk, mengamalkan dan mendakwahkan Islam), seolah-olah ia sedang mendaki ke langit”. (QS Al-An’am: 125)


يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ


“Niscaya Allah SWT akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”. (QS Al-Mujadilah: 11)


Ketiga, hubungan PMII dengan masyarakat. PMII tidak dapat melepaskan diri dari hubungan kaum pergerakan denga civil society dengan rasa Khabiba (kasih sayang) baik sesama muslim maupun non mulim agar saling menghormati tidak berselisih paham yang menimbulkan konflik horizontal yang mengatasnamakan agama, ras, suku, dan budaya. 


Kemanusiaan dan peradaban sebagai kesatuan dalam ikatan capaian dalam sebagai bagian dari upaya memanusiakan manusia menjunjung tinggi nilai kemanusiaan guna membentuk peradaban yang agung dalam kehidupan di dunia dan menciptakan kesejahteraan semua umat manusia tidak memandang perbedaan. Keragaman beberapa kali disinggung di dalam Al-Qur'an salah satu ayat yang paling populer QS Al-Hujurat (49):13


يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ


“Hai, manusia sesunggunya kami mencitakan kamu dari seorang lakai-laki dan perempuan, menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang-orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Megetahui lagi Maha Mengenal.” (QS Al-Hujurat : 13)


Ikhtiar dalam gerakan sosial masyarakat juga untuk meningkatkan kehidupan yang makmur dengan meningkatkan perekonomian rakyat sama saja dengan pengamalan Nahdlatut Tujjar. Semangat dalam gerakan Nahdlatut Tujjar dengan harapan dapat memberikan perubahan perekonomian dan dapat membangun sumber daya yang mandiri meningkatkan keahlian dalam bidang usaha.


Dengan demikian, sebagai anak bangsa mari kita berdaya dan bergerak bersama bersatu padu untuk merawat dan menjaga segala yang ada di negeri ini semoga di usianya yang ke 78 bangsa Indonesia merdeka seamakin maju dan mampu untuk bersaing melawan kekuasaan global. Wallahu a'lam bis shawab

 

Samsudin, Ketua Bidang Keagamaan dan Hubungan Umat Beragama PKC PMII Jawa Tengah


Opini Terbaru