• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 2 Mei 2024

Nasional

Ketua Umum PB PMII: Kader PMII Harus Masuk Ke Semua Sektor

Ketua Umum PB PMII: Kader PMII Harus Masuk Ke Semua Sektor
PKC PMII Jateng periode 2023-2025 resmi dilantik (Foto: NU Online Jateng/Rifqi)
PKC PMII Jateng periode 2023-2025 resmi dilantik (Foto: NU Online Jateng/Rifqi)

Semarang, NU Online Jateng
Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Muhammad Abdullah Syukri mengajak semua kader berfikir dan merefleksikan kepemimpinan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia pada saat ini. Ia tanyakan, apakah kaderisasi kepemimpinan yang dijalankan di PMII masih relevan dengan kebutuhan zaman atau tidak?.


"Saat ini tidak hanya dunia aktivis mahasiswa yang mampu melahirkan pemimpin nasional. Ia pun menyebut ada pimpinan yang lahir dari dunia politik dan kalangan profesional," ujarnya. 


Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PMII Muhammad Abdullah Syukri menyampaikan hal itu pada acara pelantikan Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Jawa Tengah periode 2023-2025 di Ballroom Museum Ronggowarsito, Kota Semarang, Senin (19/6/) malam. 


Disampaikan, pada dunia bisnis, bukan aktivis yang menguasai kapital. Selanjutnya hanya sedikit aktivis yang menekuni profesi militer, dan akademik. Bahkan, tidak banyak produk aktivis mahasiswa yang mampu bertahan sampai dengan level nasional.


"Dan, itu semua PR kita sahabat-sahabat, kami mendorong kader-kader PMII tidak hanya di jalur politik saja namun ada juga di jalur ekonomi, jalur akademik, agama, kebudayaan, dan lain sebagainya," tegasnya.


Ia menilai jika pada saat ini aktivis PMII di tingkat cabang telah mulai menekuni berbagai profesi dengan giat dan telaten, maka kader akan mulai menuai hasil dalam kurun waktu 10 tahun mendatang. 


"Sehingga sepuluh tahun lagi paling tidak kita bisa panen pemimpin-pemimpin pergerakan mahasiswa Islam Indonesia. Harus menjadi penggerak dalam dunia yang luas dan dunia yang nyata. Sahabat-sahabat bisa menggerakkan segala denyut nadi kebangsaan hari ini dalam berbagai sektor." pungkasnya.

 
Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PMII Muhammad Abdullah Syukri (pakai slempang batik)

Ketua Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Tengah Muhammad Muham Tashir menyatakan, PMII berdaya adalah bagian dari inovasi yang harus dilakukan. 


"Setiap kader mempunyai potensi yang terbagi menjadi tiga aspek yakni nahdlatul wathan, nahdlatut ,dan tashwirul afkar," ujarnya usai dirinya dilantik bersama jajaran pengurus lainnya.


Dirinya menyebut posisi PMII dipertaruhkan, di mana ketika PMII tidak mampu memberikan dan membuktikan kualitas dan kuantitasnya untuk digabungkan menjadi satu instrumen gerakan yang massif.


"Maka dari itu, kalimat PMII action dan PMII berdaya adalah kunci untuk menyimpulkan bagaimana kita bisa bertahan di era gempuran modernitas," tegas Muham sapaan akrab Muham Tashir.


Acara pelantikan juga diwarnai dengan gelaran budaya yang menampilkan tari-tarian daerah dan kearifan lokal, seperti Tari Semarangan, Tari Kretek Kudus, Tari Gambyong, Tari Topeng Ireng Temanggung, serta drama kolosal mahasiswa di era modern. 


Lebih jauh ia menekankan bahwa pola dalam dunia apapun harus dilakukakan, atau ada aksi nyata. Sebab, jika hanya berkutat pada wacana dan diskusi tanpa aktualisasi, maka tidak akan ada hasil yang terukur.


Ia lantas menyebut ada 22 pengurus cabang di Jawa Tengah. Menurutnya, setiap cabang memiliki organ gerak dengan karakter yang khas dan belum tentu sama. "Ini harus menjadi satu role model kader-kader PMII hari ini, bagaimana kita mampu menciptakan satu laboratorium di mana sahabat-sahabat berada," terangnya.


Pada kesempatan itu, Muham juga menegaskan terkait kerangka kolektif dan arus gerak. Menurutnya, jika organisasi sudah satu komando di titik gerakan, maka harus sampai ke tujuan. Sebab hal itu adalah hukum pasti jika dilakukan kader PMII. 


Oleh karena itu, ketika sudah membentuk satu tatanan gerakan, sejatinya organisasi tidak butuh banyak orang. Meski demikian, seiring semakin banyaknya kader, maka semestinya menjadi satu keyakinan untuk berdaya karena saling menguatkan.


"Ini menjadi kunci bagaimana sahabat-sahabat PMII bermain organ gerakan, ya jangan setengah-setengah. Kalau dalam ruang berfikir politik, ya tarung, ruang berfikir ekonomi ya bagaimana menjadi kaya, ruang berfikir pendidikan bagaimana menjadi profesor," ucapnya.


Pelantikan yang bertajuk 'PMII Jateng Berintegritas dan Berdaya Saing Global' tersebut ditutup dengan konser bersama artis penyanyi Damara De.  


Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat


Nasional Terbaru