• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 5 Mei 2024

Obituari

Innaalillahi, Rais MWCNU Semarang Timur KH Sofyan Yusuf Wafat

Innaalillahi, Rais MWCNU Semarang Timur KH Sofyan Yusuf Wafat
Almarhum KH Sofyan Yusuf (paling kanan) (foto: Dok PCNU Kota Semarang)
Almarhum KH Sofyan Yusuf (paling kanan) (foto: Dok PCNU Kota Semarang)

Semarang, NU Online Jateng

Innalillahi wainna ilaihi rajiun, Rais Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang KH Sofyan Yusuf meninggal dunia , Ahad (23/5) karena sakit.


Informasi meninggalnya Kiai Sofyan beredar di beberapa grup WA aktivis NU Kota Semarang dan Grup WA Alumni Futuhiyyah Mranggen beberapa saat setelah pria kelahiran Dusun Jawong, Desa Kembangarum, Kecamatan Mranggen, Demak ini menghembuskan nafas terakhirnya.


Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang H Agus Fatuhuddin Yusuf membenarkan berita duka itu. Direncanakan jenazah almarhum akan dinakamkan di TPU Jawong, Kembangarum, Mranggen, Senin (24/5) pukul 10.00 WiB.


"Betul kabar duka itu, Kiai Sofyan teman saya belajar di Madrasah Diniyah Futuhiyyah Mranggen meninggal dunia karena sakit. Saya bersaksi beliau orang baik, tekun, dan gigih dalam berkhidmah di NU," kata Agus.


Disampaikan, almarhum yang tinggal di Jalan Kebonarum, kampung Brondongan No. 15 Kelurahan Kebonagung, Semarang Timur sebenarnya sudah diupayakan untuk sembuh dari penyakit yang dideritanya melalui perawatan medis di Rumah Sakit Dr Karyadi Semarang.


"Namun Allah SWT berkehendak memanggil untuk menghadap-Nya, Nahdliyin khususnya teman-teman seperjuangannya di MWCNU Semarang Timur harus ikhlas melepas kepergian Kiai Yusuf," ucapnya.


Dia menambahkan, almarhum adalah teman belajar di Madrasah Diniyah Futuhiyyah  Mranggen tahun 1980-an. Setelah lulus Diniyah melanjutkan ke MTs dan MA Futuhiyyah 1. Sedangkan dirinya melanjutkan belajar ke Semarang.


"Meski pendiam Kiai Sofyan sangat tekun dan telaten dalam berkhidmah di NU Semarang Timur, kawasan yang  masyarakatnya majemuk dan menjadi bagian dari ibukota Jateng yang sedang bergerak menjadi kota metropolitan," ungkapnya.


Dikatakan, kondisi ini berbeda dengan kampung halaman yang ditinggalkannya, Kembangarum Mranggen yang mayoritas warganya nahdliyyin. Karena ketekunnya itulah Kiai Sofyan dipercaya untuk mengemban amanat di jajaran syuriyah MWCNU  beberapa periode. Terakhir jabatan rais diemban hingga akhir hayatnya.


Mustasyar PCNU Kota Semarang KH Shodiq Hamzah mengatakan, almarhum Kiai Sofyan sejak belajar di Futuhiyyah dikenal tekun dan semangatnya tinggi dalam belajar.


"Ya, kiai Sofyan saat nyantri di Futuhiyyah pernah saya ajar. Setahu saya dia nglajo dari desanya ke pondok, dia tekun dan semangat ngajinya tinggi. Begitu juga saat masuk ke Semarang dan berkhidmah di MWCNU Semarang Timur sangat gigih," pungkasnya. Lahul Fatihah.


Penulis: Samsul Huda

Editor: M Ngisom Al-Barony


Obituari Terbaru