• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 3 Mei 2024

Obituari

Innalillahi, KH Aminuddin Al-Muayyad Solo Wafat

Innalillahi, KH Aminuddin Al-Muayyad Solo Wafat
Gus Aminudin
Gus Aminudin

Solo, NU Online Jateng

Innalillahi wainna ilaihi rajiun, warga Nahdliyin Surakarta tengah berduka. Pasalnya salah satu kiai muda NU yang juga termasuk keluarga besar Pesantren Al-Muayyad, Mangkuyudan, Surakarta, KH Muhammad Aminuddin ​​​​​​dikabarkan wafat pada Ahad, (06/12), pukul 13.30 WIB di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Moewardi, Surakarta.

 

Gus Amin adalah putra sulung dari KH Abdul Wahhab Shiddiq - Mustasyar PCNU Surakarta-. Ia lahir di Madinah, 15 Agustus 1965 ketika ayahnya sedang menempuh studi  di Arab Saudi. Gus Amin tutup usia di umurnya yang ke-55 tahun.

 

Menurut salah satu orang dekat almarhum yang juga dosen di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU), Surakarta KH Muhammad Ishom mengatakan, almarhum adalah alumni dari UNU Surakarta dan Pesantren Al-Muayyad, Mangkuyudan, Surakarta sejak 1977 di bawah asuhan KH Umar Abdul Mannan.

 

“Iya, beliau itu alumni UNU Surakarta, jurusan Kuliyatul Qodho yang sekarang menjadi Al-Ahwal Al-Syakhsyiah dan Alumni Pesantren Al-Muayyad, Mangkuyudan,” tutur Kiai Ishom kepada NU Online Jateng

 

Selepas KH Umar wafat pada tahun 1980, lanjut Kiai Ishom, pucuk pimpinan Pesantren Al-Muayyad diasuh KH Abdur Rozaq Shofawi yang kemudian Gus Amin diambil menantu oleh Kiai Rozaq.

 

“Setelah Mbah Umar wafat, KH Abdul  Rozaq Showafi melanjutkan mengasuh pesantren ini. KH M Aminuddin diambil menantu oleh KH Abdur Rozaq Shofawi. Beliau dinikahkan dengan anak sulung Kiai Rozaq yang bernama Ny Hj Ari Hikmawati Tahun 1991,” katanya.

 

Kiai Ishom mengakui, almarhum adalah pribadi yang mempunyai akhlak baik, suka membantu sesama, perangainya lembut, santun, dan supel dalam bergaul.

 

“Beliau itu pribadi yang sangat tawadhu', selalu ta'dzim, hormat kepada yang lebih tua, welas asih, suka menolong orang lain, dan supel ketika bergaul,” tandas Kiai Ishom.

 

Sementara itu, kabar wafatnya Gus Amin menjadikan media sosial (medsos) santri di Jawa Tengah ramai dengan ucapan bela sungkawa. Termasuk di antaranya dari santri senior Pesantren Sirojuth Tholibin, Brabo, Grobogan, K Muhammad Hamim. Dalam status WA Gus Hamim, ia yang sering bergaul dengan almarhum mengisahkan dalam bahasa jawa bahwa sikap almarhum selama ia bersinggungan yang tampak adalah akhlak yang layak untuk dicontoh.

 

Gus Amin meniko piantun ingkang sahe, grapyak, lembah manah, sopan, ngendikan sarwo nyenengaken (Gus Amin itu orang baik, ramah, lapang dada, mempunyai sopan santun, serba menyenangan),” tulis Gus Hamim

 

Diketahui Gus Amin meninggalkan 1 istri, 3 anak putri dan 1 anak laki-laki. Gus Hamim ikut mendoakan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, dan kesabaran.

 

“Mudah-mudahan keluarga yang ditinggalkan ikhlas, tabah, dan sabar,” pungkasnya.

 

Penulis: Ahmad Mundzir
Editor: Ahmad Hanan


Obituari Terbaru