Semarang, NU Online Jateng
Orang Islam wajib mengimani adanya hari kiamat. Bahkan, nama hari akhir ini kerap bersanding dengan asma Allah swt dalam sejumlah ayat Al-Qur’an. Meskipun wajib mengimani, tidak ada orang pun yang mengetahui kapan peristiwa itu akan tiba.
Baca Juga
Tak Ada yang Tahu Hari Kiamat Tiba
Ustadz Yusuf Suharto menjelaskan bahwa hari itu disebut dengan istilah kiamat karena berasal dari bahasa Arab qiyamah yang berarti kebangkitan atau berdiri. Permulaannya sejak seluruh manusia dari kubur untuk digiring ke padang mahsyar hingga waktu yang tidak terbatas berdasarkan pendapat yang sahih. Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa mulai dari bangkit dari kubur untuk digiring hingga ahli surga masuk ke surga, dan ahli neraka masuk neraka.
“Karena bangkitnya manusia pada hari itu dari kuburan mereka, dan berdirinya mereka di hadapan sang Pencipta serta tegaknya hujjah yang menyelamatkan mereka dan juga hujjah yang menyengsarakan mereka,” tulisnya sebagaimana dikutip NU Online Jateng dari artikelnya berjudul Kapan Hari Kiamat Itu Tiba? pada Jumat (28/6/2024).
Baca Juga
Kiamat Pasti Datang
Kiamat disebut juga sebagai hari akhir karena menjadi penghujung hari dunia. “Dinamakan hari akhir karena itulah akhir dari hari-hari yang ada di dunia, dalam arti bahwa hari akhir itu tersambung dengan akhir hari-hari di dunia, atau disebut sebagai al-yaumul âkhir karena tidak ada lagi hari dunia selepasnya,” tulisnya.
Mengutip Umar Sulaiman al-Asyqar dalam buku Al-Yaumul Âkhir Qiyâmah Kubrâ, ia menyebut sejumlah istilah populer tentang hari akhir dalam Al-Qur’an. Dalam buku tersebut, disebut pula istilah tambahan lainnya yang diserap dari Al-Qur’an, serta tambahan istilah lainnya dari para ulama. Al-Qurthubi, demikian termaktub dalam buku tersebut, membolehkan penggunaan penyebutan hari akhir dengan istilah lain yang relevan.
Berikut nama-nama hari kiamat atau hari akhir di dalam Al-Qur’an.
- yaumul qiyamah (hari kebangkitan), terulang 70 kali;
- as-sâ‘ah (waktu), terulang 40 kali;
- al-âkhirah (akhir; penghabisan) terulang 115 kali.
- yaumul âkhir (hari akhir) terulang 24 kali;
- yaumud din (hari pembalasan) terulang enam kali;
- yaumul fashl (hari keputusan) terulang enam kali;
- yaumul fath (hari pengadilan) terulang dua kali;
- yaumut talâq (hari pertemuan) terulang dua kali;
- yaumul jam’i (hari pengumpulan) terulang dua kali;
- yaumul khulûd (hari kekekalan) terulang dua kali;
- yaumul khurûj (hari keluar) terulang dua kali;
- yaumul ba’ts (hari kebangkitan) terulang dua kali;
- yaumut tanâd (hari panggilan) terulang dua kali;
- yaumul hasrah (hari penyesalan) disebut sekali;
- yaumul azifah (hari mendekat) disebut sekali;
- yaumu taghabun (hari terbukanya aib) disebut sekali.
- al-qâriah (bencana yang menggetarkan) disebut sekali;
- al-ghâsyiah (bencana yang tak tertahan) disebut sekali;
- as-shakhkhah (bencana yang memekakkan) disebut sekali;
- al-hâqqah (kebenaran besar) disebut sekali; dan
- al-wâqiah (peristiwa besar), disebut sekali.
Terpopuler
1
Tari dan Tayu, Sosok Kartini Kembar Fatayat NU dari Kendal
2
Darul Amanah FA Jaring Bintang Lapangan Lewat Seleksi Terbuka SSB dan Beasiswa 2025/2026
3
6 Fakta Sejarah RA Kartini yang Jarang Diketahui Publik
4
Peringati HKBN 2025, LPBINU Kudus Gelar Pelatihan Driver Perahu Karet untuk Perkuat Kesiapsiagaan Bencana
5
Kemandirian Kader Jadi Sorotan Ketua PW Ansor Jateng dalam Halal Bihalal PAC Ansor Gringsing
6
Tumbuhkan Jiwa Mandiri dan Disiplin, Santri Pesantren Salafiyah Kangkung Kendal Semarakkan Ekstrakurikuler Pramuka
Terkini
Lihat Semua