Semarang, NU Online Jateng
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah mendorong lembaga-lembaga pendidikan di bawah pembinaan NU yang mengelola Balai Latihan Kerja (BLK) berbasis Teknologi Informasi (TI) memasifkan program literasi digital untuk masyarakat pesantren.
Rais PWNU Jateng KH Ubaidillah Shodaqoh mengatakan, literasi digital saat ini sudah menjadi kebutuhan yang sangat mendesak bagi masyarakat pesantren. Selain untuk membekali diri menjadi bagian dari masyarakat informasi sekaligus untuk membangun basis kekuatan santri dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kami instruksikan kepada Rabithah Ma'ahid Islmiyah (RMI) dan Lembaga Pendidikan Ma'arif agar mengambil bagian dalam kerja sama PWNU Jateng dengan Telkom yang akan direalisasikan dalam waktu dekat ini," kata Kiai Ubaid, di Semarang.
Kiai Ubaid yang juga Pengasuh Pesantren Al-Itqon Bugen, Kota Semarang mengatakan hal itu saat menerima silaturahim Executive Vice President PT (Persero) Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) Syaiful Hidayat di Gedung PWNU Jateng, Jl Dr Cipto 180 Semarang, Selasa (10/5).
Menurutnya, BLK-BLK berbasis TI dan fasilitas-fasilitas TI yang dikelola lembaga-kembaga di bawah NU harus dimaksimalkan, utamanya untuk penguatan literasi digital masyarakat pesantren.
"Masyarakat pesantren adalah santri-santri senior atau setidaknya yang sudah tamat Aliyah yang sudah mampu memenej waktu, sehingga tidak mengganggu aktivitas belajar mengajarnya atau ngajinya," ucapnya.
Hal ini lanjutnya, sekaligus menjadi peringatan agar fasilitas-fasilitas yang sangat mahal harganya dan tinggi nilainya itu bisa dimanfaatkan dengan baik dan benar serta bertanggung jawab.
Executive Vice President Telkom Syaiful Hidayat sangat mengapresiasi harapan Kiai Ubaid. Telkom sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang telekomunikasi akan mensupport program literasi digital masyarakat pesantren.
"Kami akan support program yang bagus ini, apa yang dibutuhkan masyarakat pesantren dalam literasi digital, Telkom siap mendukungnya," pungkasnya.
Penulis: Samsul Huda
