• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 20 April 2024

Nasional

1 ABAD NU

Presiden Jokowi Sampaikan Pemerintah Dukung NU Bangun Peradaban Dunia

Presiden Jokowi Sampaikan Pemerintah Dukung NU Bangun Peradaban Dunia
Presiden RI H Joko Widodo saat sampaikan sambutan pada puncak 1 Abad NU di Stadion Delta Sidoarjo, Jatim (Foto: Dok)
Presiden RI H Joko Widodo saat sampaikan sambutan pada puncak 1 Abad NU di Stadion Delta Sidoarjo, Jatim (Foto: Dok)

Sidoarjo, NU Online Jateng
Presiden RI H Joko Widodo mengatakan, pemerintah mendukung upaya Nahdlatul Ulama (NU) membangun peradaban dunia yang berkeadilan dan mendahulukan kepentingan bersama. 


"Selama 1 Abad, NU sudah memberikan warna yang luar biasa untuk ibu Pertiwi Indonesia; keislaman dan keindonesiaan; keislaman dan kebangsaan; persatuan dan kesatuan serta kerukunan dalam keberagaman," tegasnya.


Hal itu disampaikannya saat menyampaikan pidato resepsi peringatan 1 Abad NU di Stadion Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023). 


Menurutnya, sebagai organisasi Islam terbesar di dunia, NU Layak berkontribusi untuk masyarakat internasional dan pemerintah sangat menghargai upaya PBNU untuk ikut membangun peradaban dunia yang lebih baik dan lebih mulia.


"Ini saya sampaikan setelah melihat peran serta NU dalam membangun bangsa Indonesia selama satu abad. Kesetiaan NU kepada negara dalam rangkaian keislaman dan kebangsaan sudah terbukti bisa menyelesaikan banyak tantangan," ucapnya.


Disampaikan, catatan sejarah membuktikan jauh sebelum berdirinya negara Indonesia, NU sudah setia dengan tanah air dan memperhatikan kehidupan masyarakat di akar rumput. Serta ikut mencerdaskan kehidupan anak bangsa. 


Sebagai organisasi Islam yang mengakar kuat di masyarakat lanjutnya, NU telah menjaga ketahanan masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan-tantangan serta pergolakan di tengah masyarakat.   


"NU berhasil dalam menghadapi pandemi Covid-19, dalam menghadapi hantaman gerakan-gerakan radikal, termasuk menjaga diri dari politik identitas, dan ekstrimisme," imbuhnya. 





Pria asal Solo Jawa Tengah ini meyakini bahwa peran NU akan semakin besar untuk agama dan bangsa bahkan dunia internasional di usia abad kedua ini. Joko Widodo juga meminta NU dan kaum Nahdliyin terus memberikan contoh hidup dengan adab Islam yang baik; menjunjung akhlakul karimah dan adat ketimuran, tata krama, unggah ungguh, etika yang baik, adab yang baik, menjaga toleransi, menjaga persatuan, menjaga kegotongroyongan serta terus mengikuti perkembangan zaman.   


"Sebagai organisasi Islam terbesar, tanggung jawab tersebut akan bisa diselesaikan dengan baik. Sumber daya manusia yang banyak dan berkualitas jadi kuncinya. Memasuki abad kedua, Insyaallah NU akan tumbuh semakin kokoh. Menjadi teladan dalam keberislaman yang moderat. Atas nama rakyat Indonesia, saya mengucapkan tahniah dan syukur. Mengucapkan tasyakur, terima kasih dan bersyukur atas peran NU untuk bangsa dan negara," ungkapnya.



Wapres RI berikan sambutan pada Muktamar Internasional Fiqih Peradaban di Hotel Shangri-La Surabaya (nu online) 


Dalam kegiatan sehari sebelumnya yakni Muktamar Internasional Fiqih Peradaban di Hotel Shanri-La Surabaya dihadiri Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin. Dalam kesempatan itu Wapres mengemukakan bahwa pembaharuan dalam ilmu fiqih tentunya bakal membuka lebih luas cakrawala pemikiran. Demikian pula pandangan dalam menghadapi tantangan zaman di masa depan.


"Tidak benar bahwa ilmu pengetahuan memantik kerusakan, yang merusak adalah keserakahan manusia dalam menerima pengetahuan," katanya. 


Pembaharuan ini tegasnya, sangat penting khususnya dalam menghadapi permasalahan kontemporer. Oleh karena itu, ulama-ulama NU berdiskusi dan mengupayakan terciptanya ilmu fiqih yang mampu menerima perkembangan zaman, yang lebih adil dan beradab. 


"Saya juga mengimbau para ulama untuk berpartisipasi dalam pembentukan sistem global yang lebih adil dan beradab. Mengedepankan kedamaian agar dapat mencapai solusi menghadapi masalah-masalah masa kini seperti kemiskinan dan perubahan iklim," ucapnya.


Penulis: M Ngisom Al-Barony


Nasional Terbaru